Sebab, buah mangga yang dibungkus selama pertumbuhannya akan menghasilkan buah dengan kulit pucat yang menimbulkan kesan belum tua.
Cara aman untuk mengurangi serangan lalat buah adalah dengan cara menurunkan populasi hama melalui perangkap dengan bahan pemikat metil eugenol.
Cara ini dianggap efektif, ramah lingkungan dan tidak meninggalkan residu dalam komoditas yang dilindungi.
Baca juga: Cara Membuat Pestisida dari Kulit Cempedak, Bisa Atasi Hama Padi
Kandungan atraktan nabati metil eugenol pada tanaman selasih cukup tinggi, yakni pada daun berkisar 64,5 persen dan pada bunga dapat mencapai 71 persen.
Hasil kajian penggunaan minyak selasih pada tanaman cabai, memiliki efektifitas yang sebanding dengan Petrogenol (metil eugenol sintetis) 0,5 ml.
Guna memproduksi ekstrak selasih, tanaman ini perlu dibudidayakan sehingga diperoleh ekstrak yang lebih banyak. Proses pembuatan ekstrak selasih mudah dilakukan, yakni dengan cara penyulingan daun dan bunga yang dipanen pada umur tiga sampai empat bulan.
Cara panen dengan dipangkas di atas pangkal tanaman agar dapat tumbuh lagi untuk panen kedua dan ketiga. Hasil panenan (daun dan bunga) dikeringanginkan selama satu hingga dua hari, kemudian disuling untuk menghasilkan minyak selasih.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Hama Babi Hutan, Bisa Pakai Kapur Barus
Setiap 1 kg hasil panen selasih bisa menghasilkan 6 sampai 8,5 ml minyak selasih.
Perangkap untuk menangkap atau memikat lalat buah dapat dirakit secara manual, menggunakan botol plastik bekas kemasan air mineral sebanyak 1.500 ml, yang diberi lubang kecil masing-masing selebar 1 cm pada 4 tempat.
Lubang dibuat pada dua per tiga ketinggian botol, untuk jalan masuk lalat buah ke dalam botol.