JAKARTA, KOMPAS.com - Abaca adalah tanaman serat dari kelopak daun. Tanaman ini termasuk jenis pisang-pisangan.
Tanaman abaca banyak tumbuh di Pulau Mindanao, Filipina dan Pulau Sangihe, Indonesia. Pelepah daun abaca menghasilkan benang halus yang dapat dijadikan kain sejuk.
Selain itu, serat abaca juga kuat dan tahan garam, sehingga bisa digunakan dalam industri tali temali. Serat abaca juga biasa digunakan sebagai bahan baku pulp kertas berkualitas.
Baca juga: 4 Jenis Tanaman Serat yang Nilai Jualnya Tinggi, Apa Saja?
Peluang pasar abaca ternyata sangat lebar karena permintaannya dari luar negeri seperti Jerman, Belanda, Perancis, hingga Amerika cukup tinggi. Maka dari itu, tanaman ini termasuk komoditas ekspor non-migas yang prospektif.
Lantas, bagaimana cara budidaya tanaman abaca? Dilansir dari Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, Sabtu (22/7/2023), berikut ini cara menanam abaca yang benar.
Bibit abaca yang akan ditanam harus berasal dari varietas unggul yang sehat dan murni. Bibit berupa anakan tanaman yang sudah berumur 2 hingga 2,5 tahun dari hasil dederan tunas atau kultur jaringan.
Jarak tanam untuk budidaya abaca yaitu 5 x 3 meter. Sementara itu, lubang tanamnya antara 25 hingga 30 cm x 25 sampai 30 cm x 25 hingga 30 cm. Kemudian, letakkan bibit pada lubang tanam tersebut dan tutup dengan tanah.
Baca juga: Syarat Tumbuh Tanaman Lontar yang Perlu Diketahui
Agar tanaman abaca tumbuh dengan baik, lakukan perawatan dengan rutin. Kegiatan perawatan dalam budidaya tanaman abaca yaitu penggemburan tanah, penyiangan, dan pemupukan.