JAKARTA, KOMPAS.com - Terong ungu merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak ditemukan di Indonesia. Tanaman ini bisa dibudidayakan secara konvensional maupun modern.
Saat ini, banyak petani yang menanam terong ungu secara organik. Selain menghasilkan sayuran berkualitas, budidaya terong ungu organik juga lebih ramah lingkungan.
Cara menanam terong ungu organik sebenarnya tidak berbeda dengan cara menanam terong ungu konvensional. Hanya saja, budidaya terong organik tidak menggunakan bahan-bahan kimia.
Baca juga: Cara Budidaya Terong Ungu, Bisa Panen Tiga Hari Sekali
Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Minggu (23/7/2023), berikut ini cara menanam terong ungu organik dengan mudah.
Benih terong yang hendak ditanam sebaiknya memiliki daya tumbuh di atas 75 persen. Benih terong disemai pada bedengan atau baskom, kemudian disungkup.
Tambahkan arang sekam dan kompos pada media semai dengan perbandingan 1:1:1. Benih terong yang akan disemai perlu direndam dalam air hangat selama 10 hingga 15 menit, lalu bungkus benih dengan kain basah dan diamkan selama 24 jam.
Buat alur dengan jarak 5 sampai 10 cm di atas media semai untuk menebarkan benih. Tutup benih dengan media semai tipis-tipis dan berikan naungan serta siram untuk menjaga kelembapan.
Setelah 10 hingga 15 hari, pindahkan bibit ke bumbunan daun pisang atau polybag kecil. Isi polybag atau bumbunan daun pisang dengan tanah dan kompos (perbandingan 1:1).
Baca juga: Simak, Ini 5 Cara Menanam Terong Ungu
Siram dengan air dan tanam bibit yang sudah berumur 1 hingga 1,5 bulan atau telah mempunyai 4 helai daun.
Lahan yang akan ditanami terong sebaiknya diolah terlebih dahulu sampai gembur. Kemudian, buat bedengan dengan lebar 1 meter, tinggi 40 cm, dan panjang sesuai bentuk lahan.
Jarak antar bedengan 60 cm. Jangan lupa untuk menambahkan pupuk organik sebagai pupuk dasar. Taburkan sebanyak 15 ton/hektare pupuk organik di atas bedengan dan aduk sampai merata.
Ukur juga pH tanah, jika kurang dari 5 maka sebaiknya aplikasikan kapur pertanian sebanyak 1 hingga 2 ton/hektare satu minggu sebelum tanam. Buat lubang tanam dengan jarak 80 cm dan tanam bibit pada lubang tanam tersebut. Lalu, tutup dengan media tanam dan padatkan agar bibit tidak mudah rebah.
Baca juga: Cara Menanam Terong Lalap Hijau Organik dengan Mudah
Agar tanaman tumbuh dengan baik, lakukan perawatan dengan baik. Tanaman terong ungu yang tidak tumbuh atau pertumbuhannya tidak maksimal, maka perlu dilakukan penyulaman.
Kegiatan penyulaman bisa dilakukan saat tanaman berumur 1 minggu setelah tanam. Selain itu, berikan juga pupuk kompos atau kandang dengan dosis kira-kira 0,5 kg per tanaman.
Pemupukan susulan pertama dilakukan saat tanaman berumur 2 minggu setelah tanam. Lalu, ulangi pemupukan pada minggu ke-5 dan ke-7.
Sembari dipupuk, lakukan juga penyiangan untuk membersihkan gulma atau tanaman liar yang tumbuh di sekitar tanaman terong. Lakukan juga perempelan tunas muda yang tumbuh di ketiak daun agar pertumbuhannya optimal.
Baca juga: 5 Cara Merawat Tanaman Terong agar Panennya Maksimal
Pasang juga ajir pada saat tanaman berumur 3 minggu. Ajir berguna untuk menopang tanaman. Saat tidak turun hujan, lakukan penyiraman setiap tiga hari sampai tanaman berbunga. Setelah berbunga, frekuensi penyiraman dilakukan hingga 2 hari sekali.
Panen terong organik pertama kali bisa dilakukan saat tanaman berumur 70 hingga 80 hari setelah tanam. Panen selanjutnya bisa dilakukan setiap 3 hingga 7 hari sekali.
Waktu panen dapat dilakukan pada pagi dan sore hari. Cara panennya yaitu dengan memotong tangkai buahnya menggunakan gunting pangkas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.