Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Pembibitan Tanaman Nilam dengan Benar

Kompas.com - 25/07/2023, 20:45 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilam adalah salah satu tanaman penghasil minyak atsiri. Tanaman ini sangat prospektif karena sebagian besar minyak nilam dunia berasal dari Indonesia.

Untuk menghasilkan tanaman nilam berkualitas, maka bibit yang ditanam harus unggul. Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Selasa (25/7/2023), berikut ini cara pembibitan tanaman nilam dengan benar untuk menghasilkan bibit berkualitas.

Pemilihan varietas

Mutu benih nilai dipengaruhi oleh varietas yang digunakan. Maka dari itu, pastikan untuk menanam benih dari varietas unggul yang sudah dilepas Kementerian Pertanian. Beberapa jenis varietas unggul yang bisa digunakan, antara lain; varietas Sidikalang, varietas Lhokseumawe, dan varietas Tapak Tuan.

Baca juga: 4 Jenis Tanaman Penghasil Minyak Atsiri dari Indonesia

Persiapan bibit

Tanaman nilam bisa diperbanyak secara vegetatif melalui stek yang berasal dari pucuk tanaman dan batang.

Tanaman nilam penghasil minyak atsiriShutterstock/wasanajai Tanaman nilam penghasil minyak atsiri

Tanaman induk yang akan distek perlu disemprotkan dengan fungisida dan insektisida terlebih dahulu agar tidak terserang hama dan penyakit. Cara persiapan stek pucuk yaitu dengan membuang daun tua untuk mengurangi penguapan dan sisakan 1 hingga 2 pasang daun muda atau pucuk.

Sementara itu stek batang didapatkan dari batang yang kokoh dan lurus. Panjang stek kurang lebih 20 cm dengan diameter 2 hingga 5 mm dan jumlah bukunya 3 sampai 5.

Persemaian

Tahapan persemaian diawali dengan membersihkan tanah dan membuat bedengan dengan lebar 120 hingga 150 cm. Kemudian, buat naungan dari atap rumbi/alang-alang atau pelepah kelapa.

Baca juga: Cara Menanam Pala, Tanaman Penghasil Minyak Atsiri Asli Indonesia

Tinggi naungan cukup 150 hingga 180 cm dan sebaiknya menghadap ke timur. Berikutnya, isi polybag dengan media tanah yang dicampur dengan pupuk kandang.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau