JAKARTA, KOMPAS.com - Budidaya ikan konsumsi bisa dilakukan di berbagai jenis kolam. Jenis kolam untuk budidaya ikan antara lain kolam terpal, kolam tanah, dan kolam beton.
Ketiganya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, penting untuk mengetahuinya agar kegiatan budidaya ikan dapat berjalan dengan baik.
Dikutip dari laman Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Buleleng, Minggu (3/3/2024), berikut kelebihan dan kekurangan kolam tanah dan kolam beton untuk budidaya ikan.
Baca juga: 7 Tips Budidaya Ikan Nila agar Cepat Panen dan Raup Untung
Kolam tanah memiliki beberapa keunggulan. Biaya pembuatan kolam tanah relatif murah.
Pembuatannnya pun sangat sederhana, yaitu dengan membuat cekungan pada tanah kemudian meratakan bagian dasar dan dindingnya.
Kadar pH pada kolam tanah dan juga suhu akan diatur oleh alam, sehingga hampir tidak diperlukan kontrol khusus. Pengontrolan hanya dilakukan pada kondisi-kondisi tertentu.
Kondisi kolam yang alami juga membuat pengayaan pakan berupa plankton dan hewan renik jadi lebih optimal. Akibatnya, daya hidup ikan juga jadi lebih tinggi.
Baca juga: Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal, Bisa di Lahan Terbatas
Kelemahan kolam tanah antara lain jika tanah tersebut tidak sehat atau mengandung bahan berbahaya, ekosistem kolam akan terganggu. Dinding dan dasar kolam juga rawan longsor dan terkikis air.
Di samping itu, cuaca ekstrem seperti hujan yang terus-menerus akan membuat kontrol kolam dan air akan lebih sulit.