JAKARTA, KOMPAS.com - Kacang panjang (Vigna sinensis) adalah salah satu tanaman sayuran populer di Indonesia. Budidaya kacang panjang banyak diusahakan di daerah dataran rendah pada ketinggian nol sampai 200 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Kacang panjang merupakan salah satu sumber protein nabati yang banyak dikonsumsi sebagian besar penduduk Indonesia.
Pada dasarnya kacang panjang dapat dibudidayakan pada berbagai jenis tanah, namun jenis tanah yang paling cocok adalah tanah regosol, latosol, dan aluvial dengan suhu berkisar antara 18 sampai 32 derajat celcius, dengan tingkat keasaman atau pH tanah 5,5 sampai 6,5.
Baca juga: Cara Menanam Kacang Panjang dengan Mulsa agar Pertumbuhannya Optimal
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (4/8/2023), berikut cara menanam kacang panjang saat musim kemarau.
Ada beberapa varietas kacang panjang, antara lain KP-1 (lokal Bekasi) dan KP-2 (lokal Bogor) yang toleran terhadap hama pengerek polong (Maruca testulasis) dan penyakit busuk polong (Colletotrichum lindemuthianum).
Kebutuhan benih kacang panjang per hektar adalah sekitar 20 kg.
Bersihkan lahan dan dibajak atau dicangkul hingga tanah menjadi gembur. Buat bedengan dengan ukuran lebar 60 sampai 80 cm, jarak antara bedengan 50 cm, tinggi 30 cm, panjang tergantung lahan.
Baca juga: Begini Cara Menanam Kacang Panjang di Pekarangan Rumah
Untuk sistem guludan lebar dasar 30 sampai 40 cm dan lebar atas 30 sampai 50 cm dan jarak antara guludan 30 sampai 40 cm.