JAKARTA, KOMPAS.com - Sorgum disebut sebagai tanaman serealia yang berpotensi menjadi bahan pangan alternatif. Sorgum memiliki kandungan protein lebih tinggi dibandingkan jagung dan beras.
Oleh karena itu, sorgum dapat dimanfaatkan sebagai penyangga pangan penduduk di Indonesia. Pengembangan sorgum diharapkan dapat meningkatkan produktivitas lahan, diversifikasi pangan, dan ketahanan pangan.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Senin (15/8/2022), penggunaan sorgum mulai dari bagian biji, tangkai biji, daun, batang dan akar dapat dimanfaatkan sebagai produk utama langsung maupun turunannya.
Baca juga: Jokowi Harap RI Tak Bergantung pada Beras, Sedang Tingkatkan Produksi Jagung dan Sorgum
Produk utama sorgum adalah biji, daun dan batang. Biji sorgum memiliki kandungan tepung dan pati yang potensial. Daunnya dapat digunakan untuk pakan ternak, sementara batang sorgum sebagai bahan baku gula dan bioethanol.
Buah sorgum merupakan biji-biji yang tertutup oleh kulit yang liat dan berwarna kekuning-kuningan atau kecoklat-cokelatan. Warna bijinya bervariasi yaitu cokelat muda, putih dan putih buram.
Bentuknya juga bermacam-macam, ada yang agak bulat, ada juga yang agak pipih. Berat bijinya adalah 0,45 kg.
Biji sorgum sifatnya ada yang keras dan ada yang lunak dengan endosperm berwarna putih. Akar sorgum adalah akar serabut, akar lateral yang halus letaknya agak ke dalam dengan ruang lingkup akar sedalam 1,35 sampai 1,8 meter, panjang 10,8 meter.
Baca juga: Indofood Akan Buat Mi Instan dari Sorgum sebagai Pengganti Gandum, Apa Itu?
Akar tunjangannya cukup banyak dan keluar dari hampir setiap buku-buku atau ruas-ruas.
Karakteristik tanaman sorgum adalah sebagai berikut.