Cara menanam bawang putih dimulai dengan menyeleksi benih yang akan digunakan. Pastikan menggunakan benih dari varietas unggul agar tanaman tumbuh sehat dan produktivitasnya baik.
Setelah itu, atur jarak tanam yang disesuaikan dengan berat benih. Untuk benih yang beratnya 1,5 gram, jarak tanam yang digunakan 10x15 cm, sedangkan benih yang lebih berat jarak tanamnnya bisa lebih jauh.
Selain itu, buat jlubang tanam untuk tempat tumbuhnya benih, kemudian tanam benih pada lubang tanam yang sudah dibuat.
Meletakkan benih tidak boleh sembarangan. Pastikan meletakan titik tumbuh benih di bagian atas agar pertumbuhannya maksimal.
Baca juga: Gampang, Ini Cara Menanam Bawang Putih di Polybag
Untuk bawang putih bisa menghasilkan umbi yang baik, perawatan perlu dilakukan. Beberapa jenis perawatan yang biasanya dilakukan dalam budi daya bawang putih seperti berikut:
Kegiatan membersihkan gulma yang tumbuh di sekitar lubang tanam bawang putih. Sementara itu, pembumbunan dilakukan untuk menutup akar bawang putih yang muncul di permukaan tanah.
Pemberian pupuk dilakukan beberapa tahap sesuai dengan kebutuhan tanaman. Jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk NPK karena unsur haranya lengkap.
Baca juga: Trik Menyimpan Bawang Putih agar Lebih Awet dan Tidak Cepat Busuk
Pada awal pertumbuhan, bawang putih memerlukan air dalam jumlah cukup. Pengairan sebaiknya dilakukan dua sampai tiga hari sekali.
Sedangkan, pada masa pembentukan tunas sampai umbi, pengairan dilakukan tujuh hingga 15 hari sekali. Pengairan baru dihentikan saat pembentukan umbi sudah maksimal atau 10 hari sebelum panen.
Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan serangan organisme pengganggu tanaman. Jika serangan sudah melebihi ambang batas ekonomi, pengendalian kimiawi bisa dipilih.
Baca juga: Cara Membasmi Hama Kutu Putih dengan Cabai Rawit dan Bawang Putih