Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Buang Gelas Plastik, Bisa untuk Semai Bibit

Kompas.com - 26/08/2022, 14:11 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam proses budidaya tanaman, salah satu langkah penting yang tidak boleh dilewatkan adalah penyemaian benih. Penyemaian benih bertujuan untuk mengurangi kematian akibat tanaman yang belum siap dengan kondisi lahan.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (26/8/2022), tanaman yang memerlukan tahap penyemaian biasanya yang mempunyai siklus panen menengah hingga panjang dan memiliki benih yang kecil-kecil seperti cabai, tomat, sawi, dan lainnya.

Untuk tanaman dengan siklus panen cepat seperti bayam dan kangkung, tahap penyemaian menjadi kurang ekonomis. Adapun untuk tanaman yang memiliki biji besar, sebaiknya ditanam dengan ditugal.

Baca juga: Perbedaan Penyakit Layu Fusarium dan Layu Bakteri pada Tanaman Cabai

Ilustrasi penyemaian benih tanaman cabai menggunakan gelas plastik. SHUTTERSTOCK/DIANA TALIUN Ilustrasi penyemaian benih tanaman cabai menggunakan gelas plastik.

Tanaman yang berbiji besar relatif tahan terhadap kondisi lingkungan karena didalamnya telah terkandung zat yang berguna menopang awal pertumbuhan.

Proses penyemaian memerlukan tempat dan perlakuan khusus yang berbeda dengan kondisi lapangan. Untuk itu diperlukan tempat persemaian yang terpisah dengan areal tanam.

Tempat persemaian bisa dibuat permanen ataupun sementara. Salah satunya adalah bisa menggunakan gelas plastik bekas air minum dalam kemasan.

Berikut cara menyemai benih menggunakan gelas plastik bekas. 

Baca juga: Penyebab dan Cara Menangani Penyakit Patek Tanaman Cabai

Hal pertama yang harus disiapkan adalah media tanam. Sebagai tempat benih atau biji berkecambah media tanam ini harus terjamin dari segi ketersedian nutrisi, kelembapan dan struktur baik.

Media persemaian yang alami terdiri dari campuran tanah dan bahan-bahan organik yang memiliki kandungan hara tinggi. Selain itu, ketersediaan air dalam media persemaian harus mencukupi atau tingkat kelembaban yang relatif lebih tinggi dari areal tanam biasa.

Ilustrasi tanaman cabai rawit. SHUTTERSTOCK/PRISPIM Ilustrasi tanaman cabai rawit.

Tanah yang baik untuk media persemaian diambil dari bagian atas (top soil). Sebaiknya ambil tanah dengan kedalaman tidak lebih dari 5 cm.

Tanah yang baik merupakan tanah hutan, atau tanah yang terdapat di bawah tanaman bambu. Tanah tersebut memiliki karakteristik yang baik, terdiri dari campuran lempung dan pasir.

Baca juga: Micin Bisa Jadi Pupuk untuk Tanaman Padi, Begini Cara Menggunakannya

Lempung bermanfaat sebagai perekat media tanam sedangkan pasir bermanfaat untuk memberikan porositas yang baik.

Media semai yang dipakai adalah sampah plastik (gelas platik) yang berupa wadah yang dibuang oleh masyarakat yang bisa dimanfaatkan sebagai media pembibitan (media semai) seperti pada pembibitan tanaman cabai.

Selain itu, penggunaan gelas plastik sebagai media semai juga berfungsi untuk meminimalisir penyebaran sampah yang tidak bisa terurai dalam tanah.

Berikut cara penyemaian dengan menggunakan gelas plastik. Pertama, beri lubang pada bagian bawah gelas plastik yang akan digunakan sebagai media semai.

Baca juga: Pedoman Budidaya Tanaman Padi yang Benar agar Hasilnya Melimpah

Ambil media semai secukupnya, kemudian basahi media tersebut secara merata Masukkan ke dalam gelas plastik cukup sampai tiga perempat bagian.

Masukkan benih ke dalam media semai yang sudah diratakan sebelumnya. Benih yang dimasukkan tidak perlu terlalu dalam cukup diletakkan pada bagian permukaan saja, lalu ditutup pasir halus.

Gelas yang telah diisi dengan benih kemudian diletakkan di bawah sinar matahari langsung. Lakukan penyiraman pada pagi dan sore hari.

Benih akan berkecambah dengan rentang waktu bervariasi mulai dari tiga hari sampai satu bulan tergantung jenis tanaman.

Baca juga: Efek Samping Pupuk Urea yang Terlalu Banyak untuk Tanaman, Apa Saja?

Setelah terlihat dua daun pertamanya mekar sempurna, buka bibit tanaman yang bagus akan segera nampak hijau setelah mendapat sinar matahari.

Pastikan tanah media dalam kondisi lembap saja. Terkadang makin banyak kandungan air maka akar makin susah berkembang karena kondisi media basah seringkali berubah menjadi sedikit asam, khususnya bila berupa tanah dan kompos.

Pindahkan media tanam baru sesegera mungkin dalam lahan yang terkontrol, semakin cepat dipindah semakin baik karena tidak terjadi masa stagnan atau masa penyesuaian bagi benih yang baru dipindah tanam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com