Jenis dan dosis pupuk yang digunakan adalah SP-36 3 hingga 6 gram per meter persegi dan pupuk KCl 7 hingga 10 gram per meter persegi. Pemupukan ketiga dilakukan untuk menyiapkan nutrisi dalam pengisian buah.
Pemupukan tambahan
Untuk pertumbuhan vegetatif, gunakan pupuk daun tipe D. Aplikasi dilakukan dengan cara disemprotkan pada daun setelah tanaman mengalami pertunasan.
Baca juga: Simak, Ini 4 Cara Memaksa Durian Cepat Berbuah
Pemupukan atau penyemprotan ini berfungsi untuk meningkatkan kualitas dan kesehatan daun agar fotosintesis berjalan optimal.
Adapun untuk pertumbuhan generatif, gunakan pupuk daun tipe B yang mengandung boron. Aplikasi dilakukan saat mulai muncul bunga (stadia I), dengan cara disemprotkan pada daun dan bunga.
Penyemprotan dilakukan setiap 10 atau 14 hari sekali sampai buah masak fisiologis atau dua minggu sebelum dipanen.
Sementara itu untuk pupuk KNO3 (Kalium Nitrat) dan CaNO3 (Kalsium Nitrat), dosisnya adalah 50 gram KNO3 dan 50 gram CaNO3 dilarutkan dengan 20 liter air. Aplikasi dilakukan dengan cara disemprotkan pada daun dan dikocor pada akar.
Baca juga: 4 Perawatan Tanaman Durian agar Tumbuh Subur dan Berbuah Banyak
Waktu pemupukan yaitu satu bulan sebelum panen atau sekitar 75 sampai 90 hari setelah bunga mekar. Pemupukan ini berfungsi untuk meningkatkan kualitas rasa, tekstur dan warna daging buah.
Tujuan dari pengaturan jumlah bunga dan bakal buah adalah untuk mendapatkan jumlah buah yang optimal sesuai dengan kemampuan tanaman menopang beban buah.
Langkah awal yang harus dilakukan sebelum pengaturan bunga dan bakal buah adalah menentukan target jumlah buah per pohon terlebih dahulu, tahap selanjutnya adalah pengelolaan bunga dan bakal buah.