Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Kentang agar Panennya Melimpah

Kompas.com - 18/11/2022, 13:37 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Ilustrasi kentang, menanam kentang. SHUTTERSTOCK/NEDNAPA Ilustrasi kentang, menanam kentang.

Penanaman dilakukan pada musim tanam yang dinilai tepat atau sesuai dengan jadwal tanam dalam manajemen produksi tanaman yang bersangkutan.

Pada saat penanaman, kelembapan tanah atau media tumbuh harus optimal bagi pertumbuhan benih, kecambah, maupun tanaman muda atau bahan tanaman yang digunakan. Pada saat penanaman harus diantisipasi agar tanaman tidak mengalami kekeringan, kebanjiran, tergenang atau faktor biotik lainnya.

Baca juga: Masukkan 8 Bahan Ini ke Lubang Tanam Kentang agar Buahnya Besar

Bagi tanaman yang tidak tahan terhadap sinar matahari, maka perlu diberi naungan yang disesuaikan dengan sifat spesifik tanaman.

Pemupukan harus diusahakan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dengan dampak negatif sekecil-kecilnya serta memenuhi lima kriteria tepat, yaitu tepat jenis, tepat mutu, tepat waktu, tepat dosis, dan tepat cara.

Tepat jenis yaitu pupuk mengandung unsur hara makro atau mikro sesuai dengan kebutuhan tanaman serta kesuburan dan kondisi lahan. Tepat mutu, yaitu harus menggunakan pupuk yang bermutu baik sesuai standar yang ditetapkan, asli, telah terdaftar dan diijinkan kementerian pertanian.

Tepat waktu, yaitu diaplikasikan sesuai dengan kebutuhan dan stadia tumbuh tanaman serta kondisi lapangan yang tepat. Tepat dosis, yaitu jumlah yang diberikan sesuai dengan kebutuhan tanaman dan ketersediaan unsur hara dalam tanah.

Baca juga: Cara Menanam Kentang yang Benar, dari Pembibitan sampai Panen

Terakhir, tepat cara, yaitu disesuaikan dengan jenis pupuk, tanaman, dan kondisi lapang.

Pupuk diberikan tidak menyentuh batang tetapi di bawah kanopi tanaman. Agar pupuk tidak mudah tercuci oleh air, sebaiknya pupuk tidak ditabur di atas permukaan tanah tetapi dibenamkan di dalam tanah.

Penggunaan pupuk cair pada tajuk tanaman tidak boleh meninggalkan residu zat-zat kimia berbahaya pada saat tanaman dipanen.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau