JAKARTA, KOMPAS.com - Pupuk kompos adalah pupuk yang dihasilkan dari dekomposisi material organik. Cara mendekomposisinya dapat menggunakan makroorganisme ataupun mikroorganisme.
Dengan begitu, dihasilkan pupuk yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman tanpa menimbulkan efek samping jika digunakan dalam dosis yang tepat.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu (21/12/20220), pupuk kompos bekerja dengan cara memperbaiki tanah yang digunakan sebagai media tanam. Perbaikan dilakukan, baik dalam segi fisik, kandungan kimiawi maupun unsur biologi yang ada dalam tanah.
Baca juga: Tidak Sulit, Proses Pembuatan Pupuk Kompos dari Sampah Organik
Kompos akan meningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan air. Hal ini berguna saat musim kemarau atau saat terjadi kekeringan.
Selain itu, manfaat kompos secara fisik adalah mampu menggemburkan tanah sehingga dapat menjadi media tumbuh bagi tanaman. Pupuk kompos dapat digunakan pada tanah berpasir dan menjadi perekat tanah agar lebih solid.
Penggunaan kompos pada tanah liat atau jenis tanah lempung dapat menggemburkan tanah supaya tidak terlalu solid.
Ditinjau dari aspek kimiawi, pupuk kompos dapat meningkatkan kapasitas tukar kation dalam tanah. Semakin banyak kandungan organik dalam tanah, kapasitas tukar kation di dalamnya akan semakin baik.
Baca juga: Cara Membuat Kompos dari Kulit Kacang
Dengan demikian, unsur-unsur hara penting dalam tanah akan lebuh mudah diserap oleh tanaman.
Manfaat lain dari segi biologi tanah adalah pupuk kompos merupakan media bagi pertumbuhan mikroorganisme tanah yang baik. Adanya mikroorganisme dan satwa lain di dalam tanah tentu akan menunjang kesuburan dan kegemburan tanah.
Manfaat dari pupuk kompos ini akan terlihat secara maksimal bila Anda menggunakan pupuk kompos berkualitas baik.
Ada ciri-ciri pupuk kompos yang baik, antara lain sebagai berikut.
Baca juga: Pupuk Kandang dan Pupuk Kompos, Apa Perbedaannya?
Pertama, pupuk kompos memiliki bau yang sama dengan tanah. Pupuk tersebut tidak berbau busuk sebab proses pembusukan dan fermentasi sudah terjadi.
Tidak ada sisa limbah dan sisa bahan baku pupuk yang belum terurai oleh mikroorganisme atau makroorganisme dekomposer pupuk.
Ciri kedua dapat dikenali dari warnanya yang berwarna coklat kehitaman. Warna ini hampir mirip dengan warna tanah humus.
Begitu pun dari bentuknya. Pupuk kompos yang baik memiliki bentuk butiran gembur yang tampak seperti tanah.
Baca juga: Cara Membuat Kompos dari Sampah Organik dengan Sistem Ember Tumpuk
Cara pengujian pupuk kompos yang baik bisa dilakukan dengan memasukkan pupuk kompos ke air. Bila seluruh komponen pupuk tersebut tenggelam, pupuk dapat dikategorikan ke dalam jenis pupuk kompos berkualitas.
Selain itu, air yang digunakan pun tidak akan berubah warna menjadi lebih keruh.
Terakhir, ciri pupuk kompos yang baik dapat pula terlihat pada gulma yang tumbuh. Pupuk ini tidak akan memicu tumbuhnya gulma di dekat tanaman yang dibudidayakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.