JAKARTA, KOMPAS.com - Keong mas (Pomacea canaliculata) adalah salah satu hama yang menyerang tanaman padi sawah. Keong mas menyerang batang dan daun padi yang masih muda sehingga menyebabkan tanaman padi mati.
Namun demikian, sebagai hama tanaman padi, keong mas dapat memberikan manfaat juga bagi petani padi sawah. Keong mas dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik cair (POC).
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (19/1/2023), pupuk organik cair keong mas sangat baik dan bermanfaat bagi tanaman, seperti sayur-sayuran, tanaman padi dan tanaman perkebunan lainnya.
Baca juga: Cara Menggunakan Cangkang Telur sebagai Pupuk dan Pestisida Nabati
Membuat pupuk organik dari telur keong mas dapat membantu mengendalikan hama padi juga dapat mewujudkan pertanian organik yang ramah lingkungan, lebih sehat dan aman bagi konsumen.
Berikut beberapa manfaat telur keong mas untuk tanaman.
Berikut cara membuat pupuk organik cair dari telur keong mas.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk Magnesium Organik Pakai Pisang hingga Bayam
Masukkan telur keong mas ke dalam baskom, lalu cuci hingga bersih. Seduh gula dengan air panas, lalu diaduk sampai larut dan biarkan dingin.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk dari Buah Busuk, Mudah Hanya 9 Langkah
Telur keong mas yang sudah dibersihkan lalu dimasukkan ke kain saring, kemudian ditekan-tekan sampai hancur dan diambil ekstraknya.
Masukkan air kelapa, air gula, dan ekstrak telur keong emas ke dalam ember. Kemudian, masukkan air cucian beras kedalam kompan sampe penuh,sisakan untuk ruang udara.
Setelah semua bahan dimasukkan ke dalam ember, tutup rapat dan simpan di tempat yang aman.
Fermentasikan selama kurang lebih 15 hari atau sampai muncul busa putih. Selanjutnya, pupuk organik cair siap untuk dimanfaatkan sesuai kebutuhan.
Baca juga: 3 Jenis Pupuk Hijau, Bisa Berbentuk Padat atau Cair
Untuk menyuburkan tanaman, semprotkan ke tanaman pada pagi atau sore hari dengan konsentrasi 1 : 15 liter air.
Untuk pembuatan bokashi, gunakan satu liter larutan dicampur 15 liter air untuk setiap penyiraman per lapisan bahan bokashi.
Sejak padi ditanam, rentang 15 hari sebanyak 4 sampai 5 kali aplikasi. Pada fase vegetatif, aplikasi MOL ini dapat mengoptimalkan jumlah tunas atau anakan.
Pada fase generatif terindikasi dapat mengoptimalkan pembentukan malai saat bunting dan mengoptimalkan pengisian bulir. Aplikasi ini dapat ditambah frekuensinya saat ada serangan OPT karena membantu mempercepat pemulihan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.