Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Daun Bawang Merah Menguning? Penyebab dan Solusinya

Kompas.com - 26/01/2023, 16:50 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bawang merah adalah tanaman semusim yang memiliki banyak manfaat. Selain untuk penyedap rasa hidangan, bawang merah juga dapat digunakan untuk penanganan sejumlah penyakit.

Dalam budidaya bawang merah, penyakit menjadi hal yang perlu dihadapi, sebab dapat menghambat produktivitas tanaman. Salah satunya adalah pucuk daun bawang merah mulai menguning pada saat umur tanaman 21 hari setelah tanam (HST).

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (26/1/2023), pada mulanya cendawan yang terbawa angin atau air menempel pada bagian tanaman bawang merah, termasuk daun.

Baca juga: Tips Memilih Bibit Bawang Merah yang Bagus

Ilustrasi bawang merahSHUTTERSTOCK/CHAIWAT P Ilustrasi bawang merah

Kemudian pada bagian yang terinfeksi terjadi suatu perubahan warna berubah bercak kecil putih sampai abu-abuan.

Pada bercak yang membesar tampak lingkaran membentuk cincin berwarna keunguan yang dikelilingi warna kekuningan.

Ujung daun yang terserang penyakit tampak mengering, terutama pada daun tanaman yang suadah menua.

Adapun serangan terhadap umbi terjadi selama panen atau pasca panen itu berwarna kuning kecoklatan dan jaringan yang sakit menjadi kering.

Baca juga: Penyakit Moler atau Layu Fusarium Bawang Merah: Gejala dan Solusinya

Penyebab daun bawang merah menguning

Penyebab daun bawang merah menguning antara lain disebabkan oleh serangan hama embun tepung (Peronosora destructor) dan cendawan Alternaria porri. Tanaman bawang merah yang diserang penyakit ini biasanya daun bawang merah akan mulai tampak bintik-bintik abu-abu atau hijau pucat.

Biasanya bintik-bintik yang ada di ujung daun dan terjadi dalam pembentukan umbi bawang merah.
Bila udara lembap atau turun hujan, bintik-bintik tersebut akan menjalar dan berubah warna menjadi ungu.

Ilustrasi bawang merah.PIXABAY/SUANPA Ilustrasi bawang merah.

Selanjutnya, daun bawang merah akan mulai menguning pada bagian ujung dan menjalar ke bawah sampai pangkal batang, lalu berubah menjadi kering. Ini menyebabkan tanaman menjadi layu dan mati.

Penyakit dengan gejala seperti ini disebut sebagai penyakit embun tepung trotol atau blorok. Penyebabnya adalah cendawan Peronospora destructor.

Baca juga: Cara Menanam Bawang Merah untuk Memproduksi Benih TSS

Cendawan ini membentuk spora sebagai alat perkembangbiakannya yang mana sporanya berwarna biru keabuan. Spora dihasilkan pada malam hari saat suhu udara rendah sekitar 10 celcius.

Spora tersebut mencari tempat untuk membentuk. dan bisa menyebabkan timbulnya penyakit pada tanaman bawang merah.

Bila malam hari berkabut dan menjelang pagi banyak embun menempel pada daun bawang merah, maka spora akan menempel pada daun tersebut. Akibatnya terjadilah infeksi penyakit embun tepung.

Apabila kelembapan udara cukup tinggi, intensitas infeksi dan serangan penyakit makin parah, sehingga bisa menggagalkan setiap tanaman.

Baca juga: Media Tanam Bawang Merah yang Subur dan Gembur

Jika serangan tersebut di atas umur 40 hari, maka tanaman bawang merah masih bisa diharapkan untuk dipanen.

Keadaan cuaca yang cerah dan matahari tetap bersinar bisa sedikit mengurangi serangan penyakit cendawan ini.

Cara mengatasi daun bawang merah yang pucuknya kuning

Cara mengendalikan dan mengatasi daun bawang merah kuning adalah sebagai berikut.

  • Gunakan bibit yang sehat.
  • Lakukan pergiliran tanaman untuk menekan populasi serangan.
  • Bila hampir semua tanaman dalam satu lahan terserang penyakit, lahan itu jangan ditanami selama tiga tahun.
  • Daun bawang merah disiram pada dini hari untuk menghilangkan embun yang menempel pada daun.
  • Pengendalian secara kimiawi dengan menggunakan fungisida bahan aktif clorotalonil dosis 15 gram per liter air, fungisida bahan aktif mancozeb dosis 180 sampai 240 gram per liter air.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Varietas Tanaman
7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

Varietas Tanaman
Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Varietas Tanaman
Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Varietas Tanaman
Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Varietas Tanaman
Siasat 'Menabung' Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Siasat "Menabung" Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Tips
Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Perawatan
Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Varietas Tanaman
Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Perawatan
Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Perawatan
Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Perawatan
Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Varietas Tanaman
Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Perawatan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau