Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Minyak Kelapa Murni atau VCO dan Manfaatnya untuk Kesehatan

Kompas.com - 30/01/2023, 16:37 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Minyak kelapa sudah sejak lama digunakan hingga saat ini. Minyak kelapa digunkaan sebagai bahan baku pembuatan minyak goreng, margarin, dan mentega putih.

Selain itu, ada beragam manfaat minyak kelapa lainnya, misalnya sebagai minyak lampu serta bahan baku pembuatan sabun dan kosmetik.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Senin (30/1/2023), minyak kelapa secara fisik berwujud cairan yang berwarna bening sampai kuning kecoklatan dan memiliki karateristik bau yang khas. Warna pada minyak kelapa disebabkan oleh zat warna dan kotoran-kotoran lainnya.

Baca juga: 6 Manfaat Kelapa Wulung, Redakan Sakit Kepala hingga Penawar Racun

Ilustrasi minyak kelapa murni atau virgin coconut oil (VCO). SHUTTERSTOCK/WORRADIREK Ilustrasi minyak kelapa murni atau virgin coconut oil (VCO).

Zat warna alamiah yang terdapat pada minyak kelapa adalah karoten yang merupakan hirokarbon tidak jenuh dan tidak stabil pada suhu tinggi.

Warna minyak kelapa dipengaruhi oleh bahan dasar dan suhu selama proses pengolahan.

Minyak kelapa mengandung 84 persen trigliserida yang ketiga asam lemaknya jenuh, 12 persen yang kedua asam lemaknya jenuh, dan satu asam lemaknya tidak jenuh serta mengandung 4 persen trigliserida yang satu asam lemaknya jenuh dan dua asam lemaknya tidak jenuh.

Trigliserida terdiri atas 96 persen asam lemak dan gliserol 4 persen. Asam lemak penyusun minyak kelapa terdiri atas 94 persen asam lemak jenuh dan 6 persen asam lemak tidak jenuh.

Baca juga: 5 Hama Kelapa Hibrida yang Bisa Menyebabkan Kerugian

Berdasarkan komposisi tersebut, sifat fisiko-kimiawi minyak dapat ditentukan dari sifat fisiko-kimia asam lemaknya.

Pada golongan asam lemak jenuh, asam laurat merupakan komponen utama sekitar 44 sampai 52,0, diikuti oleh asam miristat (13 sampai 19 persen) dan asam palmitat (7,5 sampai 10,5 persen).

Ilustrasi minyak kelapa.FREEPIK/JCOMP Ilustrasi minyak kelapa.

Banyak metode pemprosesan minyak kelapa yang berlainan dan memengaruhi kualitas, penampilan, rasa serta aroma produk jadinya.

Minyak kelapa yang ada di masyarakat adalah minyak kelapa tradisional (misal minyak mandar), minyak kelapa industri, dan minyak kelapa murni atau virgin coconut oil (VCO).

Baca juga: Cara Menanam Kelapa Hibrida yang Benar agar Berbuah Lebat

Minyak kelapa tradisional mempunyai warna kuning kecoklatan dan aroma khas kelapa.

VCO atau minyak kelapa murni

Proses produksi minyak kelapa murni atau virgin coconut oil mempertahankan lemak-lemak berantai sedang (MCT), vitamin E dan enzim-enzim yang terkandung dalam daging buah kelapa.

VCO yang dibuat dari kelapa segar berwarna putih murni ketika minyaknya dipadatkan dan jernih kristal seperti air ketika dicairkan.

Cara membuat VCO dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu proses basah (wet process) dan proses kering (dry process).

Baca juga: Manfaat Jerami Padi dan Sabut Kelapa untuk Pertumbuhan Jamur Tiram

Proses basah ditandai dengan dilakukannya ekstraksi santan kemudian dari santan diperoleh kepala santan. Kemudian, dilakukan pemisahan minyak dari kepala santan.

Pemisahan minyak dari kepala santan dapat dilakukan dengan pemanasan, sentrifugasi, pemancingan dan enzimatis.

Adapun pada proses kering, kelapa parut dikeringkan pada suhu tertentu. Pada proses ini pemisahan minyak dilakukan dengan pemberian tekanan pada kelapa parut kering.

Manfaat VCO untuk kesehatan

Manfaat VCO sudah banyak ditemukan baik untuk kesehatan maupun untuk yang lainnya. Berikut beberapa manfaat VCO untuk kesehatan.

Ilustrasi minyak kelapa murni atau virgin coconut oil (VCO).SHUTTERSTOCK/WASANAJAI Ilustrasi minyak kelapa murni atau virgin coconut oil (VCO).

  • Mematikan berbagai virus yang menyebabkan mononucleosis, influenza, hepatitis C, cacar air, herpes dan penyakit-penyakit lainnya.
  • Mematikan berbagai bakteri penyebab pneumonia, sakit telinga, infeksi tenggorokan, gigi berlubang, keracunan makanan, infeksi saluran kencing, meningitis, gonorrhea, luka gangren, dan lainnya.

Baca juga: 5 Hama yang Menyerang Bunga dan Buah Kelapa, Apa Saja?

  • Mematikan jamur dan ragi yang menyebabkan candida, jockitch, kadas, athlete's foot, ruam karena keringat dan popok, serta infeksi lainnya.
  • Menyediakan sumber nutrisi dan energi cepat.
  • Memperbaiki pencernaan dan penyerapan vitamin-vitamin dan asam amino yang larut dalam lemak.
  • Memperbaiki sekresi insulin dan pendayagunaan glukosa darah.

Baca juga: Cara Mengendalikan Hama Belalang pada Tanaman Kelapa

  • Meredakan stres pada pankreas dan sistem-sistem enzim tubuh.
  • Membantu meredakan gejala-gejala dan mengurangi risiko kesehatan yang dihubungkan dengan diabetes.
  • Mengurangi gangguan yang dikaitkan dengan gejala kesulitan pencernaan dan cystic fibrosis.
  • Memperbaiki penyerapan kalsium dan magnesium serta mendukung perkembangan tulang dan gigi yang kuat, serta melindungi diri terhadap serangan penyakit osteoporosis.
  • Membantu meredakan gejala sakit saluran kandung kemih.

Baca juga: Cara Menanam Kelapa Kopyor yang Bernilai Ekonomi Tinggi

  • Meredakan gejala yang dihubungkan dengan Chron's disease, ulcerative colitis dan bisul perut.
  • Mengurangi peradangan kronis.
  • Mendukung penyembuhan dan perbaikan jaringan tubuh serta membantu fungsi kekebalan tubuh.
  • Membantu melindungi tubuh dari kanker payudara, kanker colon dan kanker lainnya.
  • Baik untuk jantung. Tidak meningkatkan kolesterol darah atau kelengketan platelet.
  • Mencegah sakit jantung, atherosclerosis dan stroke, serta mencegah tekanan darah tinggi.
  • Membantu mencegah sakit periodental dan kerusakan gigi.
  • Membantu melindungi tubuh dari radikal bebas berbahaya yang meningkatkan penuaan dini dan penyakit degeneratif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Varietas Tanaman
7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

Varietas Tanaman
Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Varietas Tanaman
Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Varietas Tanaman
Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Varietas Tanaman
Siasat 'Menabung' Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Siasat "Menabung" Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Tips
Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Perawatan
Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Varietas Tanaman
Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Perawatan
Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Perawatan
Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Perawatan
Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Varietas Tanaman
Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Perawatan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau