Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Daun yang Bermanfaat sebagai Obat Tradisional, Apa Saja?

Kompas.com, 30 Januari 2023, 17:23 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak zaman nenek moyang, tumbuh-tumbuhan sudah digunakan sebagai pengobatan tradisional. Hingga saat ini pun masyarakat tetap berminat terhadap tanaman herbal untuk menyembuhkan berbagai penyakit.

Dari beberapa bagian pada tumbuhan, salah satu yang memiliki khasiat pengobatan adalah bagian daun.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Senin (30/1/2023), berikut beberapa daun yang bisa digunakan sebagai obat tradisional.

Baca juga: Cara Menanam Temulawak, Tanaman Obat yang Kaya Manfaat

Ilustrasi pohon sukun, tanaman sukun, daun sukun. SHUTTERSTOCK/OKIMO Ilustrasi pohon sukun, tanaman sukun, daun sukun.

1. Daun sukun

Tanaman sukun dikenal dengan buahnya yang dapat dijadikan bahan makanan. Namun, sebenarnya, hampir keseluruhan bagian dari tanaman ini memiliki manfaat dan khasiat.

Salah satunya yaitu bagian daunnya. Daun sukun dipercayai berfungsi sebagai penyembuh sejumlah penyakit. Zat yang terkandung pada daun sukun yaitu saponin, polifenol, asam sidrosianat, kalium, asetilkolin, tanin, riboflavin, dan phenol.

Daun sukun juga mengandung senyawa flavonoid yang bersifat antidiabetes kuat. Khasiat daun sukun dapat diperoleh dari daunnya yang berwarna hijau atau kuning.

Zat-zat tersebut berkhasiat untuk mengobati penyakit liver, hepatitis, sakit gigi, gatal-gatal, demam, diabetes mellitus, pembesaran limfa, jantung, dan ginjal.

Baca juga: Manfaat Binahong, Tanaman Obat Kaya Khasiat Kesehatan

Selain dapat mengobati beberapa penyakit, daun sukun juga dapat menambah ASI. Caranya dengan meminum air rebusan daun sukun yang dikonsumsi pada pagi dan sore hari.

2. Daun sirsak

Daun sirsak dikenal memiliki khasiat yang tidak kalah bermanfaat dan ampuh dari buahnya.

Zat yang terkandung dalam daun sirsak yaituannocatacin, annocatalin, annohexocin, annonacin, annomuricin, anomurine, anonol, caclourine, genticid acid, gigantetronin, linoleic, serta muricapentocin.

Secara tradisional daun sirsak dimanfaatkan untuk mengobati abses, asma, bronkitis, diuretik, disentri, demam, gangguan empedu, influensa, jantung, hipertensi, gangguan pencernaan, infeksi, cacingan, jantung berdebar, kurap, kejang, obat penahan darah, malaria, bisul, dan tumor.

Baca juga: Sering Digunakan sebagai Obat, Begini Cara Menanam Sirih yang Benar

Salah satu penerapan dalam pengobatan kejang Anda dapat melakukan langkah mengambil 7 lembar daun sirsak yang segar, lalu rebus dengan 3 gelas air sampai mendidih dan tersisa 1 gelas. Setelah air rebusan sirsak tersebut dingin, saring airnya lalu minum ramuan yang dibuat sehari sekali.

Penyakit lain yang dapat diatasi yaitu bisul. Untuk mengatasinya Anda dapat menyiapkan daun sirsak segar secukupnya.

Kemudian cuci bersih daun tersebut dan tumbuk daun hingga halus. Tambahkan sedikit air, lalu aduk tumbukan daun hingga menjadi adonan.

Tempelkan daun sirsak halus di permukaan atas bisul.

Baca juga: Cara Membuat Pestisida dari Biji Mahoni, Bisa Mengatasi Kutu Daun

Ilustrasi tanaman binahong (Anredera cordifolia).SHUTTERSTOCK/KOJAN PICTURE Ilustrasi tanaman binahong (Anredera cordifolia).

3. Daun binahong

Binahong sudah dikenal sejak lama sebagai tanaman berkhasiat.

Daun binahong mempunyai khasiat dalam mengobati radang usus, melancarkan dan menormalkan peredaran darah serta tekanan darah, mencegah stroke, asam urat, maag, menambah vitalitas tubuh, mengatasi ambeien, diabetes, hingga menjadi obat konstipasi atau sembelit.

Beragam riset menunjukkan kandungan flavonoid, asam oleanolik, protein, asam askorbat, dan sponin dari ekstrak daun binahong memiliki aktivitas farmakologi sebagai antibakteri, antivirus, antiinflamasi, analgesik, dan antioksidan.

Salah satu contoh penerapan pengobatan menggunakan daun binahong yaitu untuk mengatasi maag. Caranya dengan merebus 10 lembar daun binahong bersama dengan 1 gelas air hingga mendidih, lalu saring air rebusan tersebut lalu minum tiga kali sehari.

Baca juga: Cara Membuat Kompos Daun Kering, Mudah dan Murah

Adapun untuk pengobatan gagal ginjal, rebus 10 sampai 15 gram daun binahong bersama dengan 1 gelas air hingga mendidh. Kemudian minum air rebusan daun binahong sebanyak tiga kali sehari sebelum makan.

Ilustrasi daun dewa (Gynura divaricata). SHUTTERSTOCK/PHOGOGO Ilustrasi daun dewa (Gynura divaricata).

4. Daun dewa

Daun dewa dikatakan berasal dari Myanmar dan Tiongkok. Namun, kini tanaman dewa sudah banyak dan mudah diperoleh di Indonesia.

Warna daun ini hijau dengan alur memanjang. Daun dewa dapat dijadikan penganan, biasanya menjadi lalapan oleh masyarakat Sunda.

Beberapa zat kimia yang terkandung pada daun dewa di antaranya saponin, flavonoid, dan minyak asiri. Daun dewa banyak mengandung serat yang baik bagi kesehatan.

Baca juga: Mengapa Daun Bawang Merah Menguning? Penyebab dan Solusinya

Khasiat daun dewa untuk antiradang, antikoagulan, mengobati luka akibat pukulan, mengatasi demam, antipiretik, membantu menurunkan kadar gula darah, menghambat pertumbuhan sel kanker, memelihara kesehatan jantung, dan mengatasi rasa nyeri.

Untuk mencegah stroke dan serangan jantung cuci 10 gram daun dewa segar, kupas kulitnya lalu makan daun tersebut mentah-mentah 1 kali sehari.

Atau bisa juga dengan cara lain dengan menumbuk daun dewa lalu tambahkan setengah gelas air matang, kemudian saring lalu peras airnya untuk diminum setiap sore.

5. Daun salam

Daun salam dikenal oleh masyarakat sebagai bahan tambahan bumbu masakan. Namun salam memiliki manfaat lain sebagai tanaman yang berkhasiat obat.

Ilustrasi manfaat daun salam. PIXABAY/KROPEKK_PL Ilustrasi manfaat daun salam.

Tanaman ini dengan mudah ditanam di pekarangan rumah atau kebun karena memiliki akar tunggang.

Oleh karena itu, kita dapat dengan mudah memanfaatkan tanaman tersebut. Secara tradisional, daun salam digunakan sebagai obat sakit perut dan diare.

Baca juga: Ternyata, Ini Manfaat Daun Katuk untuk Ternak Unggas

Selain itu, daun salam mampu menurunkan kadar gula darah di atas normal.

Ada beberapa penyakit lain yang dapat diatasi dengan daun salam yaitu menurunkan tekanan darah dan kolesterol darah, serta mengobati sakit maag, katarak, gatal-gatal, kudis, kencing manis, maag, dan eksim.

Salah satu cara pengobatannya untuk mengatasi diare yaitu dengan cara mencuci bersih 7 gram daun salam segar. Kemudian rebus daun dengan 1 gelas air selama 15 menit.

Beri tambahan garam secukupnya ke dalam ramuan daun salam, lalu saring ramuan tersebut dan didinginkan untuk diminum.

Baca juga: Simak, Ini Cara Mencegah dan Membasmi Kutu Daun pada Tanaman Cabai

Ilustrasi daun pandan. WIKIMEDIA COMMONS/MOKKIE Ilustrasi daun pandan.

6. Daun pandan wangi

Tanaman pandan wangi berciri khas harum dan bersifat sejuk. Tanaman ini dikenal sebagai tanaman yang dimanfaatkan untuk tambahan bahan membuat makanan, seperti pewarna kue dan pemberi aroma makanan.

Kandungan yang ada pada daun pandan wangi di antaranya alkaloida, saponin, flavonoid, tanin, polifenol, dan zat warna.

Efek farmakologis pada pandan wangi berkhasiat sebagai penguat saraf, menambah nafsu makan dan penenang, lemah sadar, tidak nafsu makan, sakit disertai gelisah, tekanan darah tinggi, rematik, pegal linu, menghitamkan rambut, mencegah rambut rontok dan ketombe.

Untuk mengatasi rematik dan pegal linu Anda gunakan 5 lembar daun pandan wangi segar dan batang sereh secukupnya yang dicuci terlebih dahulu, lalu ditumbuk halus. Kemudian tambahkan minyak kayu putih dan minyak gandapura secukupnya.

Baca juga: Cara Membuat Pupuk Cair dari Daun Kelor

Semua bahan tersebut kemudian diaduk rata, lalu oleskan atau gosok ke bagian tubuh yang sakit. Sementara untuk mengatasi hipertensi, Anda bisa menggunakan daun pandan wangi yang sudah dicuci bersih lalu potong kecil-kecil.

Setelah itu rebus potongan daun pandan dengan 400 ml air sampai airnya tersisa 200 ml. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum sekaligus 1 kali sehari.

Ilustrasi daun kelor. SHUTTERSTOCK/HERE ASIA Ilustrasi daun kelor.

7. Daun kelor

Anda pasti sering mendengar pernyataan, dunis tak selebar daun kelor. Ukuran daun kelor memang tidak lebar bahkan sangat kecil, tetapi khasiatnya sangat besar.

Tanaman kelor dikenal lengkap mengandung senyawa yang berkhasiat. Semua kandungan senyawa yang ada pada tanaman kelor bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia, khususnya untuk menyembuhkan penyakit.

Baca juga: Simak, Manfaat Daun Sambiloto untuk Kesehatan dan Efek Sampingnya

Adapun daun kelor sudah dimanfaatkan sejak zaman dahulu. Rasa dari tanaman kelor ini agak pahit, bersifat netral, dan tidak beracun.

Di dalam daunnya terkandung zat kimia sebagai pelindung dari penyakit antimikroba, antibakteri, antiinflamasi, infeksi, virus Ebstein Barr, virus herpes simplek, HIV/AIDS, cacingan, bronktis, kanker prostat, kanker kulit, anemia, diabetes, tiroid, gangguan saraf, kolik di saluran pencernaan, rematik, sakit kepala, antioksidan, sumber nutrisi (protein dan mineral), dan tonik.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Asa Pohon Mete di Tanah Gersang
Asa Pohon Mete di Tanah Gersang
Varietas Tanaman
Belajar dari Sukun Kukus: Menguatkan Ketahanan Pangan lewat Keanekaragaman
Belajar dari Sukun Kukus: Menguatkan Ketahanan Pangan lewat Keanekaragaman
Varietas Tanaman
Halusinasi Negara Agraris
Halusinasi Negara Agraris
Tips
Waktunya Jujur: Petani Butuh Fakta, Bukan Ilusi Statistik
Waktunya Jujur: Petani Butuh Fakta, Bukan Ilusi Statistik
Tips
Jangan Korbankan Teh: Investasi Hijau untuk Masa Depan
Jangan Korbankan Teh: Investasi Hijau untuk Masa Depan
Varietas Tanaman
Mengungkap Potensi Kedawung yang Terabaikan
Mengungkap Potensi Kedawung yang Terabaikan
Varietas Tanaman
Briket Arang Kelapa: Limbah Jadi Komoditas Ekspor
Briket Arang Kelapa: Limbah Jadi Komoditas Ekspor
Varietas Tanaman
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Varietas Tanaman
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau