JAKARTA, KOMPAS.com - Cabai merupakan salah komoditas pertanian yang memiliki fluktuasi harga yang sangat tinggi. Harga cabai yang tidak stabil ini dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran serta faktor musim tanam.
Pada momen tertentu seperti hari raya, permintaan terhadap cabai naik drastis, sehingga terjadi lonjakan harga. Pada musim hujan, harga cabai juga cenderung akan naik.
Hal ini dikarenakan budidaya cabai di musim hujan memiliki tantangan yang cukup berat, seperti serangan patogen penyebab penyakit tanaman. Serangan patogen dapat menyebabkan pertumbuhan terganggu, bahkan kegagalan panen.
Baca juga: 8 Cara Mengendalikan Penyakit Patek Tanaman Cabai
Salah satu jenis penyakit yang ditemukan pada tanaman cabai yaitu rebah semai. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Rhizoctonia dan Pythium.
Cara mengatasi rebah semai cabai harus dilakukan sedari awal, karena kualitas bibit menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan budidaya cabai. Pada kesempatan kali ini, kami akan dijelaskan mengenai cara mengatasi rebah semai cabai.
Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Minggu (5/2/2023), berikut penjelasan selengkapnya.
Benih yang berkualitas memiliki banyak keunggulan salah satunya yaitu ketahanan terhadap serangan penyakit. Hal ini merupakan cara mengatasi rebah semai cabai.
Baca juga: Tips Mengatasi Busuk Buah Cabai agar Tidak Gagal Panen
Sebelum benih disemai pada media tanam, benih harus direndam terlebih dahulu. Tujuan untuk memisahkan benih yang kurang bagus dan menghilangkan hama penyakit yang terbawa oleh benih.
Perendaman dilakukan menggunakan air bersih yang dipanaskan sampai suhu 35 hingga 43 derajat Celcius. Tambahkan fungisida Propamokarb hidroklorida dengan dosis 1 ml/l air dan rendam selama 30 menit.
Pengaturan jarak tanam merupakan cara mengatasi rebah semai cabai. Seperti yang sudah dijelaskan di awal, rebah semai disebabkan oleh cendawan Rhizoctonia dan Pythium.
Cendawan atau jamur ini, sangat menyukai kondisi yang lembab. Jarak antar tanaman yang semakin dekat, akan meningkatkan tingkat kelembaban udara, sehingga rentan terhadap serangan dan persebaran penyakit rebah semai ini. Gunakan jarak tanam 3 sampai 5 cm pada fase pembibitan.
Baca juga: Simak, Tips Persiapan Bibit Cabai dengan Mudah
Bibit tanaman cabai yang masih muda, tidak kuat terhadap paparan sinar matahari langsung. Pemberian naungan dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Naungan yang dapat anda gunakan seperti paranet, yang memiliki lubang yang cukup banyak. Jadi walaupun ternaungi, kebutuhan sinar matahari untuk proses fotosintesis masih dapat terpenuhi.
Langkah terakhir yang dapat dilakukan yaitu aplikasi pestisida. Cara ini dilakukan apabila langkah pencegahan yang disebutkan di atas belum bisa membuahkan hasil.
Penggunaan fungisida harus dengan dosis rendah, karena tanaman masih muda. Fungisida yang dapat digunakan yang memiliki bahan aktif seperti benomil, propamokarb hidroklorida, mefenoksam, propineb, zinep, dan mankozeb.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.