Penulis
Penyebab biji jagung tidak terisi penuh ternyata sangat beragam, mulai dari kondisi lingkungan hingga serangan hama. Berikut penjelasan selengkapnya.
Cuaca ekstrem dengan suhu lebih dari 28 derajat Celcius ternyata bisa menyebabkan pembentukan biji jagung menjadi tidak sempurna. Hal tersebut dikarenakan suhu yang tinggi bisa menyebabkan serbuk sari mati.
Ilustrasi tanaman jagung Angin yang terlalu kencang atau bahkan tidak ada angin, bisa membuat serbuk sari tidak jatuh tepat di bagian rambut tongkol. Akibatnya, bakal biji tidak memperoleh serbuk sari yang cukup untuk pembentukan biji.
Baca juga: Tips Merawat Tanaman Jagung saat Musim Hujan
Ketersediaan air dan nutrisi juga sangat mempengaruhi pembentukan biji jagung. Tanaman jagung yang kekurangan air dan unsur hara nitrogen atau fosfor akan kesulitan untuk menghasilkan biji.
Curah hujan yang terlalu sering atau deras dapat menyebabkan serbuk sari jatuh tidak pada tempatnya. Akibatnya, pembentukan biji jagung menjadi tidak maksimal.
Penanaman jagung yang terlalu rapat ternyata bisa menjadi penyebab jagung bagong. Hal tersebut dikarenakan jarak yang rapat bisa menghalangi serbuk sari jatuh ke bagian rambut tongkol.
Penyebab biji jagung tidak terisi penuh yang terakhir yaitu akibat serangan hama. Jenis hama yang diketahui dapat mengganggu pembentukan biji yaitu trips dan aphid.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang