Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Daun Bawang di Pot, Mudah dan Praktis

Kompas.com - 31 Maret 2023, 17:05 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Daun bawang atau bawang daun adalah jenis sayuran  dari kelompok bawang-bawangan yang banyak digunakan untuk tambahan dalam masakan. Daun bawang dapat menambah rasa dan aroma masakan, sehingga lebih menggugah selera.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (31/3/2023), ada beberapa varietas daun bawang, tapi yang sering dijumpai adalah Allium fistulosum dan Allium ascalonicum, yang masih sejenis bawang merah. Selain itu, bawang prei juga disebut dengan daun bawang.

Daun bawang dapat tumbuh dengan baik pada daerah dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 900 sampai 1.700 mdpl, suhu udara sekitar 19 sampai 24 derajat celcius, dan kelembapan udara sekitar 80 sampai 90 persen.

Baca juga: Cara Menanam Cabai dalam Pot agar Berbuah Banyak

Ilustrasi daun bawang.SHUTTERSTOCK/LEONOV.O Ilustrasi daun bawang.

Akan tetapi, daun bawang juga dapat tumbuh di daerah dataran rendah dengan suhu panas.

Berikut cara menanam daun bawang di pot maupun polybag, yang dapat dilakukan di rumah.

1. Persiapan benih

Daun bawang dapat diperbanyak dengan cara generatif atau menggunakan biji atau benih dan dengan cara vegetatif atau memecahkan anakan dari rumpun utama.

Jika menggunakan biji atau benih, maka Anda harus menyemaikan terlebih dahulu, tempat persemaian dapat berupa bedengan dan  polybag.

Baca juga: Cara Menanam Mawar di Pot, Mudah dan Cepat Tumbuh

Jika tempat persemaian berupa bedengan maka tebarkan biji atau benih dalam alur yang telah dibuat dengan kedalaman sekitar 1 cm dan beri jarak antar alur sekitar 10 cm.

Apabila tempat persemaian berupa polybag, maka pada setiap polybag diletakan biji benih sekitar 1 sampai 2 biji benih per polybag dan biji ditanam dengan kedalaman sekitar 10 cm. Kemudian, tutup tempat persemaian dengan daun pisang atau karung goni yang telah dibasahi.

Ilustrasi daun bawang, menanam daun bawang.SHUTTERSTOCK/KARPOVKOTTT Ilustrasi daun bawang, menanam daun bawang.

Lakukan penyiraman secara rutin sebanyak dua kali sehari, yaitu pagi dan sore hari. Lakukan juga pemupukan dengan pupuk ZA, Urea atau pupuk organik cair.

Setelah bibit berusia sekitar dua bulan atau memiliki ketinggian sekitar 10 sampai 15 cm, bibit siap dipindahkan ke tempat tanam pembesaran.

Baca juga: Ternyata, Ini 6 Keuntungan Menggunakan Pot Tanah Liat untuk Tanaman

Perbanyak melalui benih vegetatif diperoleh dari tanaman bawang daun yang telah berumur sekitar 2,5 bulan, sehat, memiliki banyak rumpun, serta segar.

Berikut cara perbanyak benih vegetatif. Pertama,
rumpun tanaman bawang daun yang akan dibibit dibongkar hingga akar, kemudian bersihkan tanah yang menempel pada akar.

Pisahkan menjadi beberapa calon bibit dengan setiap bibit memiliki 1 hingga 3 batang daun. Untuk mengurangi penguapan potong bagian atas daun.

Dengan menggunakan cara ini bibit harus langsung ditanam ,apbila tidak langsung ditanam dapat dilakukan penyimpanan sekitar lima sampai tujuh hari pada tempat lembap dan teduh.

Baca juga: Simak, Cara Menanam Kiwi di Pot dengan Mudah

2. Media tanam

Media tanam untuk menanam daun bawang harus memiliki sifat subur, gembur, porous dan mengandung banyak unsur organik dengan pH sekitar 6,5 hingga 7,5.

Media tanam tersebut adalah campuran dari tanah, arang sekam padi dan pupuk kompos dengan perbandingan 2 : 1 : 1 atau campuran tanah dengan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1.

Setelah media tanam siap, selanjutnya masukan media tanam ke dalam polybag berukuran 0,08 x30 atau 15 x 30 atau pot seukuran kaleng cat 5 kg.

3. Menanam daun bawang

Ilustrasi menanam daun bawang di pot.SHUTTERSTOCK/PTICELOV Ilustrasi menanam daun bawang di pot.

Jika akan menanam daun bawang secara organik maka bisa dilakukan penanaman secara langsung. Namun, jika akan ditanam secara nonorganik maka rendam dahulu bibit bawang daun dalam larutan fungisida selama 10 hingga 15 menit untuk mnghindari jamur akar.

Baca juga: Cara Menanam Nanas Madu di Halaman Rumah, Bisa Pakai Pot atau Polybag

Setelah itu, buatlah lubang tanam pada polybag atau pot tanam dengan kedalaman sekitar 10 cm. Masukkan bibit bawang daun dalam lubang, dalam setiap pot atau polybag diisi 1 bibit.

Timbun bibit dengan media tanam dan usahakan tanam bawang daun dalam posisi tegak. Untuk menjaga kelembaban, lakukan penyiraman.

Waktu penanaman yang baik adalah pada pagi atau sore hari. Setelah penanaman selesai letakkan pot atau polybag pada tempat yang mendapat sinar matahari secara penuh.

4. Perawatan tanaman daun bawang

Penyiraman dilakukan secara rutin, yaitu dua hingga tiga kali sehari tergantung kondisi media tanam dan cuaca. Penyiraman dilakukan jangan terlalu basah karena jika air tergenang maka akan menyebabkan busuk akar.

Baca juga: Tips Menanam Anggur dalam Pot agar Berbuah Banyak

Pemupukan dilakukan menggunakan pupuk kandang atau pupuk kompos. Pemupukan tersebut dilakukan pada minggu keempat dan minggu kedelepan sebanyak 1 kepal tangan dan ditabur pada sekitar pangkal batang.

Pemupukan daun bawang secara nonorganik dilakukan dengan menggunakan pupuk ZA, pupuk urea atau pupuk organik cair. Jika pemupukan menggunakan pupuk urea atau pupuk ZA dilakukan pada minggu ketiga dan keenam setelah tanam dengan dosis 5 gram per tanaman.

Pemberian pupuk tersebut sebaiknya pupuk dilarutkan dahulu dalam air kemudian baru disiramkan ke media tanam.

Bila menggunakan pupuk organik cair caranya semprotkan pupuk pada daun secara merata. Pemberian pupuk ini dilakukan mulai 10 hari pertama hingga 10 hari ketiga atau keempat.

Baca juga: Simak, Cara Mencegah Bunga Mangga Rontok Saat Ditanam di Pot

5. Panen

Daun bawang dapat dipanen setelah berumur 2,5 bulan setelah bibit tanam, jika dihitung dari mulai penyemaian biji kira-kira sekitar lima bulan. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau