Toping adalah teknik pemangkasan pucuk pada cabang utama atau primer dari tanaman semangka. Biasanya dilakukan pada saat tanaman berumur dua minggu setelah tanam (MST).
Tujuan dari Toping adalah munculnya cabang lateral atau sekunder yang sama pertumbuhanya.
Pruning adalah teknis perlakuan pemangkasan cabang tersier atau sulur yang tidak produktif pada pertanaman semangka. Biasanya dilakukan pada saat tanaman berumur empat minggu setelah tanam hingga menjelang panen.
Baca juga: Jenis Semangka yang Banyak Ditanam di Indonesia, Apa Saja?
Cabang-cabang tersier atau sulur ini perlu dipangkas agar intensitas cahaya yang masuk keseluruh bagian permukaan tanaman dapat optimal serta menjaga iklim mikro pertanaman.
Manfaat lain dari pemangkasan atau pruning ini adalah penyebaran hasil asimilat atau fotosintat makanan dapat ditranslokasikan keseluruh bagian tanaman secara efisien.
Arranging atau pengaturan cabang adalah teknik pengaturan cabang tanaman diatas permukaan lahan atau bedengan di areal pertanaman untuk memudahkan dalam perawatan dan pemeliharaan tanaman.
Sementara itu, ion adalah teknik penjarangan buah. Penjarangan buah merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi jumlah buah yang terdapat dalam setiap pohon sehingga dapat menghasilkan buah yang memiiki ukuran yang lebih besar.
Baca juga: Cara Menanam Semangka Hidroponik, Cocok untuk Lahan Sempit
Penjarangan dilakukan agar tidak terjadi persaingan unsur hara dalam proses pembentukan bakal calon buah dalam satu tanaman agar dapat menghasilkan buah yang lebih seragam.
Penjarangan buah pada tanaman semangka akan mengurangi persaingan buah dalam mendapatkan asimilat, buah akan berkembang lebih optimal sehingga menghasilkan buah yang lebih besar dan lebih seragam.
Penjarangan dilakukan pada tanaman berumur 40 sampai 45 hari setelah tanam. Tanaman semangka dalam satu pohon sebaiknya hanya dipelihara maksimal 2 buah.