Bibit jeruk mandarin pada umumnya diperoleh dengan dua cara. Cara yang pertama yaitu cara generatif menggunakan biji yang disemai dan yang kedua cara vegetatif menggunakan stek, perundukan dan cangok.
Cara perbanyakan secara vegetatif seperti mencangkok banyak dipilih karena waktu yang relatif singkat, hasil bibit seragam, keunggulan sama dengan induknya, dan bisa menghasilkan bibit dalam jumlah banyak.
Cara menanam jeruk mandarin cukup mudah. Caranya dengan memasukan bibit ke dalam lubang tanam.
Tutup lubang tanam sampai pangkal batang dengan tanah. Setelah itu, lakukan perawatan secara rutin.
Baca juga: Tips Agar Jeruk Keprok Cepat Berbuah
Gulma atau rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman dapat mengganggu pertumbuhan. Hal ini karena rumput liar yang tumbuh menyerap air dan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
Rumput liar yang tumbuh juga dapat menjadi sumber penyakit. Oleh sebab itu, rumput liar harus dibersihkan. Pembersihan rumput liar dapat dilakukan secara manual menggunakan sabit maupun menggunakan herbisida.
Kebutuhan makanan jeruk mandarin harus selalu terpenuhi, supaya tanaman cepat tumbuh dan berbuah. Pemberian pupuk harus sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh tanaman. Pupuk yang dapat digunakan seperti Phonska, mutiara, SP-36, urea dan Kcl.
Produktivitas tanaman dapat ditingkatkan, salah satunya dengan pemangkasan cabang. Dengan demikian, nutrisi yang diserap oleh tanaman dapat difokuskan untuk pembentukan bunga dan buah. Cara ini membuat tanaman tidak terlalu tinggi, namun memiliki buah yang lebat.
Baca juga: Simak, Cara Menanam Jeruk Manis dan Perawatannya
Hama penyakit yang menyerang tanaman jeruk sangat beragam seperti; blendok, CVPD, kutu kebul, thrips dan masih banyak yang lainnya. Pencegahan dan pengendalian harus dilakukan sebelum menyebar dan menyebabkan kerusakan yang semakin parah.
Penggunaan perangkap yellow trap dapat mengurangi serangan hama. Namun, jika serangan semakin meluas, maka pengendalian hama dan penyakit bisa dilakukan dengan menyemprotkan pestisida.
Buah jeruk mandarin dapat dipanen pada umur 1.5 sampai 2 tahun setelah tanam. Pemanenan sebaiknya dilakukan di pagi hari saat cuaca cerah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya