JAKARTA, KOMPAS.com - Jeruk mandarin merupakan salah satu jenis jeruk yang sangat populer di berbagai belahan dunia. Rasanya manis dan memiliki aroma khas segar yang menggoda, membuat jeruk mandarin menjadi salah satu buah favorit banyak orang.
Kulit buah ini halus, mudah dikupas, dan berwarna oranye cerah. Ukuran jeruk ini umumnya lebih kecil dibandingkan dengan jeruk biasa dengan rasa yang lebih manis dan segar.
Meskipun demikian, cara menanam jeruk mandarin tidak jauh berbeda dengan jeruk pada umumnya. Kegiatan budidaya yang perlu dilakukan mulai dari persiapan lahan, bibit, penanaman, perawatan, dan sampai panen.
Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, berikut penjelasan selengkapnya.
Baca juga: Varietas Jeruk Keprok Unggulan Indonesia, Apa Saja?
Tanaman jeruk mandarin dapat tumbuh dengan baik apabila ditanam pada kondisi lahan yang tepat. Kondisi lahan yang gembur dan memiliki bahan organik sangat cocok untuk menanam jeruk mandarin.
Lokasi lahan sebaiknya berada di ketinggian 50 sampai 1000 mdpl, pH tanah 5.5 hingga 6.5, suhu 20°C sampai 30°C, dan curah hujan 1.000 sampai 3.000 mm/th.
Apabila sudah menemukan lahan yang sesuai, langkah selanjutnya yaitu mempersiapkan lahan. Cara mempersiapkan lahan meliputi:
Baca juga: Tips Menanam Jeruk agar Panennya Melimpah
Bibit jeruk mandarin pada umumnya diperoleh dengan dua cara. Cara yang pertama yaitu cara generatif menggunakan biji yang disemai dan yang kedua cara vegetatif menggunakan stek, perundukan dan cangok.
Cara perbanyakan secara vegetatif seperti mencangkok banyak dipilih karena waktu yang relatif singkat, hasil bibit seragam, keunggulan sama dengan induknya, dan bisa menghasilkan bibit dalam jumlah banyak.
Cara menanam jeruk mandarin cukup mudah. Caranya dengan memasukan bibit ke dalam lubang tanam.
Tutup lubang tanam sampai pangkal batang dengan tanah. Setelah itu, lakukan perawatan secara rutin.
Baca juga: Tips Agar Jeruk Keprok Cepat Berbuah
Gulma atau rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman dapat mengganggu pertumbuhan. Hal ini karena rumput liar yang tumbuh menyerap air dan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
Rumput liar yang tumbuh juga dapat menjadi sumber penyakit. Oleh sebab itu, rumput liar harus dibersihkan. Pembersihan rumput liar dapat dilakukan secara manual menggunakan sabit maupun menggunakan herbisida.
Kebutuhan makanan jeruk mandarin harus selalu terpenuhi, supaya tanaman cepat tumbuh dan berbuah. Pemberian pupuk harus sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh tanaman. Pupuk yang dapat digunakan seperti Phonska, mutiara, SP-36, urea dan Kcl.
Produktivitas tanaman dapat ditingkatkan, salah satunya dengan pemangkasan cabang. Dengan demikian, nutrisi yang diserap oleh tanaman dapat difokuskan untuk pembentukan bunga dan buah. Cara ini membuat tanaman tidak terlalu tinggi, namun memiliki buah yang lebat.
Baca juga: Simak, Cara Menanam Jeruk Manis dan Perawatannya
Hama penyakit yang menyerang tanaman jeruk sangat beragam seperti; blendok, CVPD, kutu kebul, thrips dan masih banyak yang lainnya. Pencegahan dan pengendalian harus dilakukan sebelum menyebar dan menyebabkan kerusakan yang semakin parah.
Penggunaan perangkap yellow trap dapat mengurangi serangan hama. Namun, jika serangan semakin meluas, maka pengendalian hama dan penyakit bisa dilakukan dengan menyemprotkan pestisida.
Buah jeruk mandarin dapat dipanen pada umur 1.5 sampai 2 tahun setelah tanam. Pemanenan sebaiknya dilakukan di pagi hari saat cuaca cerah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya