JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu tantangan paling umum yang dihadapi saat menanam tomat adalah buah tomat retak dan pecah. Hal ini tidak hanya mengurangi daya tarik buah secara visual, tetapi juga memengaruhi rasa, tekstur, dan kualitasnya secara keseluruhan.
Dikutip dari House Digest, Jumat (16/6/2023), cacat ini tidak hanya memengaruhi penampilan buah tomat, tetapi juga memengaruhi kualitas dan umur simpannya.
Buah tomat retak dan terbelah lebih rentan terhadap pembusukan, infeksi jamur, dan hama, sehingga tidak cocok untuk dikonsumsi atau disimpan dalam waktu lama.
Baca juga: Manfaat Cangkang Telur untuk Tanaman Tomat dan Cara Pakainya
Buah tomat dapat retak dan pecah karena faktor genetik, kondisi lingkungan, dan cara budidaya.
Fluktuasi kelembapan yang berlebihan, seperti penyiraman yang tidak teratur atau curah hujan yang tinggi setelah periode kering, dapat menyebabkan buah cepat mengembang sehingga menyebabkan kulit pecah-pecah.
Selain itu, pematangan yang tidak merata dan pola pertumbuhan yang tidak teratur dapat membuat kulit buah menjadi kurang elastis dan lebih mudah pecah.
Berikut beberapa cara mencegah buat tomat retak dan pecah di pohon.
Baca juga: Pupuk untuk Tanaman Tomat: Dosis dan Cara Menggunakannya
Untuk memastikan perkembangan buah tomat yang sehat dan mengurangi stres tanaman, sangat penting untuk menjaga tingkat kelembapan yang konsisten di dalam tanah.
Penyiraman yang tepat memungkinkan akar menyerap air dan nutrisi secara efektif, meningkatkan kesejahteraan dan perkembangan tanaman secara keseluruhan. Ini membantu menjaga elastisitas kulit buah tomat dan mengurangi risiko retak dan pecah.