Sementara itu, di atas lahan perlu dipasang paranet dengan tingkat naungan kurang lebih 45 hingga 55 persen.
Kegiatan penanaman purwoceng dilakukan di awal musim hujan. Kemudian, buat lubang tanam dan berikan pupuk kandang sebanyak 0,25 hingga 0,5 kg per lubang tanam.
Setiap lubang tanam ditanami 1 bibit purwoceng. Laltu, tutup dengan media tanam sembari dipadatkan agar bibit tumbuh tegak.
Tahapan budidaya purwoceng berikutnya yaitu perawatan tanaman. Setelah tanaman berumur 1 hingga 2 minggu, cek kondisi tanaman.
Baca juga: Cara Menanam Ginseng, Tanaman Herbal yang Kaya Manfaat
Jika ada yang mati atau pertumbuhannya kurang baik, maka sangat dianjurkan untuk mengganti tanaman tersebut dengan bibit yang baru.
Lakukan juga penyiangan untuk membersihkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman purwoceng. Cek juga kondisi parit, jika dibutuhkan parit sebaiknya diperdalam agar air tidak menggenangi tanaman.
Berikan juga pupuk untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Pemupukan dilakukan secara berkala sesuai kebutuhan tanaman.
Apabila ditemukan serangan hama maupun penyakit, sebaiknya segera lakukan pengendalian agar tidak merusak tanaman.
Panen tanaman purwoceng sebaiknya dilakukan saat musim kemarau. Hal tersebut dikarenakan saat musim kemarau, metabolit sekunder dalam tanaman ini lebih tinggi dibandingkan saat musim hujan. Dengan demikian, khasiatnya semakin besar.
Baca juga: Mengenal Tanaman Daun Dewa, Tanaman Herbal yang Kaya Manfaat
Cara panen purwoceng yaitu dengan mencabut tanaman sampai ke akarnya. Lakukan pemanenan dengan hati-hati agar semua bagian tanaman ini bisa terangkat ke permukaan tanah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.