Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budidaya Purwoceng, Tanaman Herbal Asli Indonesia yang Mulai Langka

Kompas.com - 08/07/2023, 14:00 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

 

Sementara itu, di atas lahan perlu dipasang paranet dengan tingkat naungan kurang lebih 45 hingga 55 persen.

Penanaman

Kegiatan penanaman purwoceng dilakukan di awal musim hujan. Kemudian, buat lubang tanam dan berikan pupuk kandang sebanyak 0,25 hingga 0,5 kg per lubang tanam.

Setiap lubang tanam ditanami 1 bibit purwoceng. Laltu, tutup dengan media tanam sembari dipadatkan agar bibit tumbuh tegak.

Perawatan tanaman

Tahapan budidaya purwoceng berikutnya yaitu perawatan tanaman. Setelah tanaman berumur 1 hingga 2 minggu, cek kondisi tanaman.

Baca juga: Cara Menanam Ginseng, Tanaman Herbal yang Kaya Manfaat

Olahan purwaceng keringShutterstock/Vectordidak Olahan purwaceng kering

Jika ada yang mati atau pertumbuhannya kurang baik, maka sangat dianjurkan untuk mengganti tanaman tersebut dengan bibit yang baru.

Lakukan juga penyiangan untuk membersihkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman purwoceng. Cek juga kondisi parit, jika dibutuhkan parit sebaiknya diperdalam agar air tidak menggenangi tanaman.

Berikan juga pupuk untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Pemupukan dilakukan secara berkala sesuai kebutuhan tanaman.

Apabila ditemukan serangan hama maupun penyakit, sebaiknya segera lakukan pengendalian agar tidak merusak tanaman.

Pemanenan

Panen tanaman purwoceng sebaiknya dilakukan saat musim kemarau. Hal tersebut dikarenakan saat musim kemarau, metabolit sekunder dalam tanaman ini lebih tinggi dibandingkan saat musim hujan. Dengan demikian, khasiatnya semakin besar.

Baca juga: Mengenal Tanaman Daun Dewa, Tanaman Herbal yang Kaya Manfaat

Cara panen purwoceng yaitu dengan mencabut tanaman sampai ke akarnya. Lakukan pemanenan dengan hati-hati agar semua bagian tanaman ini bisa terangkat ke permukaan tanah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global

Membawa Gambir ke Pasar Global

Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau