Cara menanam katuk cukup dengan menancapkan bibit pada lubang tanam. Kemudian, tutup lubang tanam dengan tanah dan siram sampai lembap.
Tanaman ini sangat responsif terhadap pemupukan, maka dari itu, berikan pupuk secara rutin agar tanaman tumbuh subur. Jenis pupuk dibutuhkan tanaman katuk yaitu Urea 200 kg/ha, dan KCl 50 kg/ha.
Selain mencukupi kebutuhan pupuk, tanaman katuk juga perlu disiram secara rutin minimal seminggu 2 kali. Pengairan bisa disesuaikan dengan kondisi lahan.
Baca juga: 12 Manfaat Daun Sirsak untuk Kesehatan, Obati Infeksi hingga Diare
Di saat tanaman berumur 15 hari, lakukan penyiangan untuk membersihkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman tersebut. Bersama dengan penyiangan dapat dilakukan pembumbunan.
Lakukan juga pengendalian hama dan penyakit yang menyerang tanaman katuk. Cara pengendaliannya dengan melakukan sanitasi lahan, pergiliran tanaman, dan penggunaan pestisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
Tahapan terakhir dalam budidaya tanaman katuk yaitu pemanenan. Tanaman ini bsia dipanen saat berumur 3 hingga 3,5 bulan setelah tanam.
Caranya dengan memangkas ujung tanaman atau cabang. Pucung yang dipangkas cukup 10 sampai 15 cm saja.
Baca juga: 6 Manfaat Belimbing Wuluh untuk Kesehatan dan Cara Menggunakannya
Waktu panen yang tepat yaitu di pagi atau sore hari saat cuaca cerah. Panen berikutnya dapat dilakukan setiap satu bulan sekali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.