Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengusir Hama Burung Tanaman Padi, Bisa Pakai Bunga Matahari

Kompas.com - 01/09/2022, 18:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Ilustrasi tanaman padi. FREEPIK/SUKSAO Ilustrasi tanaman padi.

Orang-orangan ini dapat dibuat menggunakan kayu atau bambu yang dipasangkan baju dan topi layaknya orang.

Cara ini bertujuan membuat burung takut karena orang-orangan sawah terlihat seperti petani yang sedang berdiri di sawah.

Tali dengan kaleng. Petani tidak perlu repot-repot berlari kesana kemari menghalau burung.

Baca juga: Umur Tanaman Padi Siap Panen dan Cara Memanennya

Cukup dengan membentangkan tali keseluruh penjuru sawah, kemudian pada tali tersebut diberikan atau digantungkan kaleng bekas sebagai sumber bunyian. Kaleng bekas yang ditiup angin secara otomatis dapat menghalau burung karena bunyi riuh yang dihasilkan.

Alat bersuara elang. Burung pipit juga dapat diusir dengan peluit atau rekaman yang mengeluarkan suara elang.

Pada saat burung datang, petani dapat meniupkan peluit atau memutar rekaman untuk mengusir burung tersebut. Burung takut dengan suara elang karena elang adalah musuh alaminya.

Cara ini tentu juga mengharuskan petani berada di sawah seharian.

Baca juga: Jenis Mesin Padi untuk Mempermudah Budi Daya Tanaman Padi

Ketapel. Burung dapat diusir dengan ketapel. Cara ini tentu juga mengharuskan petani berada di sawah seharian.

3. Penggunaan perangkap

Petani dapat menggunakan jaring khusus perangkap burung atau jaring bekas penangkap ikan untuk mengendalikan hama burung di sawah.

Caranya dengan menancapkan beberapa bambu sebagai tiang di pematang sawah, kemudian mengikat jaring di bambu tersebut dan dibentangkan di atas pertanaman padi yang mulai masak atau mulai diserang hama burung.

Pada awalnya biaya yang dikeluarkan sangat besar, karena kebutuhan jaring per hektar sangat banyak. Akan tetapi, jaring dapat dipakai beberapa kali jika kondisinya masih memungkinkan memerangkap burung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau