Penyiangan berfungsi menghilangkan rumput liar (gulma) yang tumbuh di area penanaman yang menjadi pesaing bagi tanaman utama dalam mendapatkan unsur hara.
Penyiangan dapat dilakukan secara manual (cangkul dan koret), mesin (mesin potong rumput) dan kimiawi (pestisida atau herbisida).
Baca juga: Cara Menanam Pohon Pisang agar Cepat Berbuah
Pembumbunan berfungsi untuk penggemburan tanah, kegiatan pembumbunan dilakukan bersamaan dengan kegiatan penyiangan.
Pemupukan berfungsi menjaga ketersedian unsur hara tanah (mikro dan makro) secara organik (kompos) dan anorganik (kimiawi, seperti pupuk urea, pupuk SP-36, pupuk ZA, pupuk KCl, dan sebagainya).
Pemberian mulsa berguna untuk mengurangi penguapan air tanah dan menekan pertumbuhan gulma dengan cara mengambil daun kering dari pisang tersebut di sekitaran rumpun.
Setelah terlihat sisir pisang mengembang sempurna, tandan pisang dibungkus dengan kantong plastik bening, kantong plastik bening tersebut berbahan polietilen dengan ukuran 15 sampai 45 cm, ketebalan 0,5 sampai 1 mm, berikan lubang berdiameter 1,25 cm.
Baca juga: Mengenal Ulat Pisang Penggulung Daun hingga Thrips yang Rusak Pohon Pisang
Pemberian kantong plastik untuk menghindari kerusakan buah akibat hama tupai dan kalong.
Penjarangan anakan bertujuan untuk mengurangi jumlah anakan, menjaga jarak tanam dan menjaga agar produksi tidak menurun. Penjarangan anakan dilakukan dengan memelihara 1 tanaman induk (umur 9 bulan), 1 anakan (umur 7 bulan), dan 1 anakan muda (umur 3 bulan), dilakukan rutin setiap 6 sampai 8 minggu.