Bibit pisang yang digunakan hendaknya berasal dari anakan-anakan tanaman pisang yang kualitas baik. Bibit berupa tunas, dan pada bonggol yang dibelah yang disebut bit.
Kemudian bit didederkan pada tanah campur pasir 1 : 1.
Setelah seminggu, bibit mulai berkar dan dipindahkan ke polybag. Selanjutnya setelah dua bulan bibit siap dipindahkan ke lahan dan dimasukkan ke dalam lubang tanaman (1 bibit per lubang).
Baca juga: Mudah, Cara Membuat Pupuk Cair dari Jantung Pisang
Disarankan agar pemindahan tanaman ke lahan sebaiknya dilaksanakan awal musim hujan.
Pemupukan dilakukan dengan campuran 100 gram pupuk ZA, 100 gram pupuk SP dan 150 gram pupuk KCL untuk setiap tanaman.
Pemupukan awal dilakukan setelah tanam sebulan dan pemupukan diulang setiap tiga bulan sekali dengan cara pupuk dibenamkan melingkar di sekeliling tanaman.
Penjarangan anakan dilakukan untuk menjaga keseimbangan pertumbhan sehingga tanaman dapat menghasilkan tandan yang lebih besar dan berkualitas baik. Pilihlah anakan pedang.
Baca juga: Cara Mengendalikan Ulat Pisang dengan Pestisida Nabati Daun Sirsak
Untuk anakan kedua yang dipelihara berasal dari anakan pertama, dan anakan ketiga berasal dari anakan kedua.
Pemeliharaan anakan sebaiknya dimulai setelah indunya berumur empat sampai enam bulan. Pemeliharaan tanaman induk dengan ketiga anakannya.
Pemotongan jantung pisang dilakukan setelah bunga terakhir pada jantung mekar, yang ditandai dengan pertumbuhan buah yang kecil-kecil dan lambat, sisa jantung pisang segera dipotong. Pemotongan jantung tersebut dapat meningkatkan produksi buah 2 sampai 5 persen.