Tambahkan 10 kg pasir pada tanah galian untuk menambah porositas tanah. Tambahkan juga pupuk kandang atau kompos sebanyak 10 sampai 20 kg.
Selain itu, tambahkan juga kapur pertanian atau dolomit sebanyak 300 gram karena buah naga membutuhkan banyak unsur kalsium. Tutup kembali lubang tanam tersebut dengan campuran media tanam yang sudah dibuat, lalu siram sampai tanahnya lembap.
Setelah 2 sampai 3 hari, berikan pupuk TSP sebanyak 25 gram. Pemberian pupuk dilakukan secara melingkar dan biarkan seharian.
Lubang tanam yang sudah diberi pupuk bisa mulai ditanami. Satu tiang panjang memerlukan 2 bibit buah naga.
Baca juga: Cara Menanam Buah Naga di Pot agar Cepat Berbuah
Gali kembali lubang tanam kemudian letakkan bibit tanaman dan tutup kembali dengan tanah sembari dipadatkan. Empat bibit buah naga kemudian diikatkan pada tiang panjatan.
Pengikatan dilakukan setiap tanaman tumbuh sekitar 20 sampai 30 cm. Pengikatan jangan terlalu kencang agar batang tidak terluka dan pertumbuhan tanaman tetap optimal.
Di awal pertumbuhan, tanaman buah naga memerlukan unsur hara nitrogen. Sementara itu, saat mulai berbunga dan berbuah, tanaman diberi pupuk fosfor dan kalium.
Sebaiknya, tidak terlalu banyak menggunakan pupuk Urea pada tanaman buah naga karena bisa menyebabkan busuk batang. Pemberian pupuk kandang atau kompos dilakukan setiap 3 bulan sekali sebanyak 5 sampai 10 kg per lubang tanam.
Baca juga: Bagaimana Cara Menanam Buah Naga yang Benar? Ini Penjelasannya
Pada masa berbunga dan berbuah, berikan pupuk tambahan NPK dan ZK masing-masing 50 dan 20 gram per lubang tanam. Di tahun berikutnya, dosisi pemupukan bisa ditingkatkan sesuai ukuran tanaman.
Berikan juga pupuk organik cair, pupuk hayati, atau hormon perangsang buah agar hasil panennya semakin maksimal.