Tanaman yang terserang penyakit umumnya memiliki bagian tubuh yang utuh, tetapi aktivitas hidupnya terganggu sehingga dapat mengalami kematian. Penyakit juga dapat merugikan secara ekonomis dan menurunkan produksi terhadap tanaman tersebut.
Berikut ini beberapa penyakit tanaman jagung dan cara mengatasinya.
Pada awal terinfeksi, gejala yang timbul berupa bercak kecil, berbentuk oval. Kemudian, bercak semakin memanjang berbentuk ellips dan berkembang menjadi nekrotik yang disebut hawar, warnanya hijau keabu-abuan atau coklat.
Baca juga: 7 Varietas Jagung Unggul di Indonesia, Apa Saja?
Panjang hawar mencapai 2,5 sampai 15 cm, bercak muncul dimulai pada daun yang terbawah kemudian berkembang menuju daun atas. Infeksi berat dapat mengakibatkan tanaman jagung cepat mati atau mengering, dan cendawan ini tidak menginfeksi tongkol atau klobot.
Cendawan ini dapat bertahan hidup dalam bentuk miselium dorman pada daun atau pada sisa sisa tanaman di lahan.
Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara memusnahan seluruh bagian tanaman yang terserang sampai ke akarnya.
Pengendalian secara kimiawi menggunakan fungisida dengan bahan aktif mankozeb dan dithiocarbamate. Dosis atau konsentrasi sesuai dengan petunjuk pada kemasan.
Baca juga: Cara Menanam Jagung Manis agar Tahan Hama dan Penyakit
Gejala serangan ditandai dengan adanya bercak berwarna agak kemerahan kemudian berubah menjadi abu-abu.
Selanjutnya bercak meluas, seringkali diikuti pembentukan sklerotium dengan bentuk tidak beraturan berwarna putih kemudian berubah menjadi cokelat.