Akan tetapi, bila infeksi terjadi pada tanaman yang sudah tua namun masih terbentuk buah dan umumnya pertumbuhannya kerdil.
Baca juga: Hama dan Penyakit yang Menyerang Tanaman Jagung, Apa Saja?
Pengendalian yang dapat dilakukan antara lain penggiliran tanaman, penanaman jagung secara serempak, pemusnahan seluruh bagian tanaman terserang sampai ke akarnya.
Pengendalian kimiawi dapat dilakukan dengan cara perlakuan benih menggunakan fungisida berbahan aktif metalaksil dengan dosis 2 gram (0,7 g bahan aktif) per kg benih.
Selain itu penyemprotan tanaman pada umur 5, 10, dan 15 hari menggunakan fungisida berbahan aktif metalaksil, famoksadon, atau benomil. Dosis atau konsentrasi sesuai dengan petunjuk pada kemasan.
Gejala penyakit ini antara lain permukaan biji pada tongkol berwarna merah jambu sampai coklat, kadang-kadang diikuti oleh pertumbuhan miselium seperti kapas yang berwarna merah jambu.
Baca juga: Cara Menanam Jagung Komposit agar Hasil Panen Maksimal
Cendawan berkembang pada sisa tanaman dan di dalam tanah. Cendawan ini dapat terbawa benih, dan penyebarannya dapat melalui angin atau tanah.
Kelobot yang terinfeksi pada umumnya berwarna coklat, infeksi pada kelobot setelah dua minggu keluarnya rambut jagung, menyebabkan biji berubah menjadi coklat, kisut dan busuk.
Miselium berwarna putih, piknidia berwarna hitam tersebar pada kelobot. Infeksi dimulai pada dasar tongkol berkembang ke bongkol kemudian merambat ke permukaan biji dan menutupi kelobot.
Cendawan dapat bertahan hidup dalam bentuk spora dan piknidia yang berdinding tebal pada sisa tanaman jagung di lahan.