Tongkol yang terinfeksi dini oleh cendawan ini dapat menjadi busuk dan kelobotnya saling menempel erat pada tongkol, buah berwarna biru hitam di permukaan kelobot dan bongkol.
Pengendalian ketiga penyakit busuk tongkol yaitu dengan cara tidak membiarkan tongkol terlalu lama mengering di lapangan. Jika musim hujan bagian batang dibawah tongkol dipotong agar ujung tongkol tidak mengarah keatas.
Pergiliran tanaman dengan tanaman yang bukan termasuk padi-padian, karena patogen-patogen tersebut mempunyai banyak tanaman inang.
Baca juga: Metode Jejer Manten pada Budidaya Jagung, Apa Itu?
Adapun pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan penyemprotan tanaman menggunakan fungisida berbahan aktif metalaksil, famoksadon, atau benomil. Dosis atau konsentrasi sesuai dengan petunjuk pada kemasan.
Penyakit busuk batang jagung disebabkan oleh delapan spesies/cendawan seperti Colletotrichum graminearum, Diplodia maydis, Gibberella zeae, Fusarium moniliforme, Macrophomina phaseolina, Pythium apanidermatum, Cephalosporium maydis, dan Cephalosporium acremonium.
Penyakit busuk batang jagung dapat menyebabkan kerusakan hingga 65 persen. Tanaman jagung yang terserang penyakit ini tampak layu atau kering seluruh daunnya.
Umumnya gejala tersebut terjadi pada stadia generatif. Pangkal batang yang terinfeksi berubah warna dari hijau menjadi kecoklatan, bagian dalam batang busuk, sehingga mudah rebah, dan bagian kulit luarnya tipis.
Baca juga: 5 Tips Menanam Jagung Saat Musim Hujan agar Bebas Penyakit
Pada pangkal batang yang terinfeksi akan memperlihatkan warna merah jambu, merah kecoklatan atau coklat.