Ilustrasi buah kelapa, pohon kelapa. Setelah tiga minggu, anak tikus memisahkan diri dari induknya dan mencari makanan sendiri. Seekor tikus dapat melahirkan empat kali setahun.
Tikus kelapa menyerang buah kelapa, sehingga menimbulkan kerusakan berupa lubang dekat tampuk buah kelapa, lubang pada serabut dan tempurung sama besar. Bentuknya tidak rata kadang bulat dan kadang merata.
Pengendalian yang dilakukan untuk menekan perkembangan hama tikus kelapa dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain sebagai berikut.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk KCl dari Sabut Kelapa
Pengendalian secara kultur teknis dengan membuat lingkungan yang tidak mendukung bagi kehidupan dan perkembangan populasi tikus.
Sanitasi dengan membersihkan sarang dan tempat persembunyian tikus seperti membersihkan tumpukan kayu atau pelepah daun kelapa.
Pengendalian secara mekanis yaitu pengendalian dengan menggunakan alat perangkap, berburu, gropyokan.
Pengendalian biologis dengan menggunakan predator burung hantu (Tyto alba), kucing (Felis catus), ular sawah (Ptyas koros), dan anjing (Canis familiaris).
Baca juga: Manfaat Air Kelapa untuk Tanaman dan Cara Menggunakannya
Pengendalian secara kimia merupakan alternatif terakhir, yaitu menggunakan rodentisida dan kemosterilan sebagai bahan pemandul.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang