Adapun kelembapan udara sebaiknya antara 40 sampai 80 persen.
Cabai jawa menghendaki lahan yang subur dan gembur, ketinggian 1 sampai 600 mdpl. Adapun jenis tanah yang sesuai adalah Andosol, Latosol, Grumosol, Regosol, dan Podsolik.
Tekstur tanah yang dikehendaki adalah liat yang mengandung pasir, porus, drainase yang baik dengan reaksi tanah (pH) antara 5,5 sampai 7,0.
Baca juga: Simak, Tips Persiapan Bibit Cabai dengan Mudah
Persiapan lahan dilakukan pada musim kemarau. Gulma dan semak belukar harus dibersihkan, sisanya bisa dijadikan kompos atau untuk mulsa.
Bila penanaman dilakukan secara monokultur, buat lubang tanam dengan jarak tanam 2 x 2 meter. Bila cabai jawa ditanam sebagai tanaman sela, lubang tanam dibuat di sebelah timur pada jarak 20 cm dari tanaman penegak.
Ukuran panjang, lebar dan dalam lubang tanam masing-masing 40 x 40 x 40 cm atau 50 x 50 x 50 cm.
Pada awal musim hujan, lubang tanam ditutup dengan campuran tanah bagian atas, ditambah 5 sampai 10 kg pupuk kandang dan 0,5 kg kapur dolomit per lubang. Lubang tanam ditutup sampai terbentuk guludan setinggi 20 cm.
Baca juga: Ukuran Bedengan untuk Menanam Cabai yang Ideal
Tiang panjat batang gamal atau dadap sepanjang 1,75 m ditanam pada jarak 10 cm di sebelah barat lubang tanam.
Penyediaan bahan tanaman cabai jawa atau cabai jamu bisa dilakukan dengan cara vegetatif menggunakan stek maupun cara generatif menggunakan biji.
Di tingkat petani umumnya menggunakan stek, karena lebih praktis dan tanaman yang dihasilkan akan sama dengan pohon induknya.