Simpan selama paling cepat 1 x 24 jam atau selama 7 hari. Semakin lama difermentasi, kualitas pupuk asam amino yang dibuat semakin baik.
Setiap hari penutup botol dibuka untuk mengeluarkan gas hasil fermentasi. Jika tidak dibuka maka botolnya bisa mengembung dan akhirnya meledak.
Baca juga: Cara Menggunakan Cangkang Telur sebagai Pupuk dan Pestisida Nabati
Aplikasikan setelah matahari terbit atau saat embun pada daun tanaman sudah kering (sekitar pukul 07.00 sampai 10.00). Kemudian, saat stomata atau mulut daun tanaman sudah terbuka dan melakukan proses fotosintesis atau asimilasi.
Jangan menyemprotkan pupuk pada pukul 10.00 sampai sebelum pukul 16.00, karena mulut daun tanaman atau stomata yang terdapat di bagian bawah daun sudah tertutup, sehingga pupuk asam amino yang disemprotkan ke tanaman tidak bermanfaat bagi tanaman.
Pada sore hari, semprotkan pada tanaman mulai pukul 16.00 sampai 18.00.
Semprotkan ke tanaman setiap 7 hari atau 5 sampai 7 hari sekali secara rutin atau terus-menerus.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk Magnesium Organik Pakai Pisang hingga Bayam
Dosis penggunaannya adalah perbandingan cairan pupuk asam amino : air = 1 : 50. Aartinya cairan pupuk Asam Amino sebanyak 1 botol : 50 botol air semprotan.
Semprotkan lewat mulut daun pada lahan atau kebun (untuk skala yang luas), maupun pada tanaman di pot (untuk skala yang kecil/terbatas) atau dosisnya 1 gelas (200 ml) pupuk asam amino dalam 10 liter air.
Bisa pula dosis pupuk asam amino : air = 1 : 30. Artinya cairan pupuk asam amino sebanyak 1 botol : 30 botol air.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya