JAKARTA, KOMPAS.com - Buah manggis (Garcinia mangostana L) adalah salah satu buah tropis yang banyak ditemui di Indonesia. Bahkan, saat ini buah manggis adalah salah satu komoditas ekspor Indonesia.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (3/2/2023), buah manggis memiliki daging berwarna putih dengan tekstur sedikit berserat namun renyah. Rasanya sangat manis dan menyegarkan karena mengandung banyak air.
Namun, bagian yang paling bermanfaat dari buah manggis adalah kulitnya.
Baca juga: Buah yang Ditanam di Tanah Vs Hidroponik, Apa Bedanya?
Belakangan ini kulit manggis sangat populer. Pasalnya, kulit manggis mengandung zat Xanthone, berfungsi sebagai antioksidan yang memperlambat pertumbuhan sel-sel kanker pada usus dan hati.
Akan tetapi, akhir-akhir ini kualitas buah manggis mulai menurun akibat serangan penyakit getah kuning (Fisiologis dan Fusarium sp).
Buah serta kulit buah manggis yang terserang penyakit getah kuning kualitasnya menjadi rendah.
Akibatnya, buah manggis menjadi kurang layak dikonsumsi karena penampilannya menjadi tidak menarik, buah mengeras dan rasanya menjadi pahit.
Baca juga: Bagaimana Ciri-ciri Buah Naga Siap Panen? Ini Penjelasannya
Getah kuning adalah lateks yang dihasilkan secara alami pada seluruh bagian tanaman manggis.
Getah ini akan menjadi masalah bila sel-sel epitel penyusun sekretorinya pecah dan menyebar ke aril serta kulit buah manggis.
Pecahnya saluran getah kuning tersebut disebabkan karena ada suatu masa perkembangan aril dan biji lebih cepat dibandingkan perkembangan kulitnya, sehingga ada tekanan ke kulit buah, serta perubahan tekanan turgor secara tiba-tiba.
Pecahnya saluran getah kuning tersebut ada kaitannya dengan kandungan kalsium di dinding sel.
Baca juga: Cara Membuat Pestisida Nabati dari Buah Bintaro untuk Mengusir Hama
Kalsium berperan penting dalam penyusun struktur dinding sel sebagai Ca-pektat di lamela tengah.
Getah kuning pada bagian luar maupun dalam pada manggis awalnya transparan, tapi, makin lama menjadi kuning dan daging buahnya menjadi bening.
Pada buah manggis yang terserang getah kuning, berat hampir seluruh daging buahnya dilumuri getah kuning, akhirnya, tidak layak dikonsumsi.
Untuk mengetahui apakah buah manggis terserang penyakit getah kuning, cara paling mudah adalah dengan merendam di air.
Baca juga: 6 Tahap Menanam Buah Naga di Pot, Bisa Dilakukan di Lahan Sempit
Jika tenggelam, buah tersebut sudah terserang getah kuning, hal ini diduga kerena pemadatan kulit buah. Bentuk buah pun tidak menarik lagi, bahkan tidak layak konsumsi, apalagi untuk dipasarkan.
Penyakit getah kuning pada manggis merupakan gangguan fisiologis tumbuhan akibat pengaruh iklim ekstrim.
Terjadinya ekskresi getah yaitu eliminasi dari produk akhir proses metabolisme tertentu berupa keluarnya eksudat karena penyakit, luka mekanis, atau gangguan fisiologis dalam tumbuhan.
Cara pengendalian getah kuning buah manggis bisa dengan teknis maupun mekanis.
Baca juga: Syarat Tumbuh Black Sapote, Buah yang Rasanya seperti Puding Coklat
Pengendalian teknis adalah dengan membiarkan rumput-rumput di sekitar tanaman saat berbunga sampai buah mulai masak dengan tujuannya agar di sekitar tanaman tetap terjaga kelembabannya.
Adapun cara lainnya untuk mengendalikan penyakit getah kuning buah manggis adalah sebagai berikut.
Perlakuan irigasi tetes air di sekitar pohon manggis hingga mencapai kapasitas lapang pada kondisi tanah kering dapat mengurangi getah kuning pada kulit luar dan daging buah hingga mencapai 84 persen dibandingkan tanpa irigasi tetes air.
Pemberian antitranspiran Chitosan dapat menurunkan getah kuning pada kulit luar dan daging buah. Cara aplikasinya dengan melarutkan 1,5 sampai 3,0 gram serbuk Chitosan dalam 10 liter air diaduk rata, lalu disiramkan pada setiap pohon manggis.
Baca juga: Cara Membuat POC dari Kulit Buah, Mudah dan Praktis
Kelebihan antitranspiran Chitosan tidak mengganggu proses fotosintesis tumbuhan, hal ini tidak menurunkan kandungan gula pereduksi, gula total, dan sukrosa.
Pemberian pupuk kalium dicampur serbuk rumput laut dapat menekan perkembangan penyakit getah kuning manggis. Aplikasi pupuk kalium dan ekstrak rumput laut saat pohon mulai berbunga.
Pemberian pupuk KCI dengan dosis 1,5 kg per pohon dikombinasi ditambahkan serbuk rumput laut 10 gram dalam 1 liter pupuk KCI dilakukan dua minggu menjelang pembungaan ditanam sekeliling pohon kedalaman 10 cm di bawah kanopi daun terujung dan ditutup dengan tanah.
Ketersediaan kalsium dalam tanah dapat ditingkatkan dengan memberikan pupuk atau kapur kalsium dengan waktu dan konsentrasi tertentu.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk dari Buah Busuk, Mudah Hanya 9 Langkah
Pupuk kalsium yang diberikan pada umumnya berasosiasi dengan unsur lain. Salah satu sumber unsur kalsium adalah kapur dolomit (CaMg(CO3)2) yang mengandung MgO sebanyak 18 sampai 22 persen, CaO 40 persen dan sedikit unsur Fe, Mn, dan P.
Sumber lain yang juga biasa digunakan adalah kapur kalsit (CaCO3) dan kapur bakar (CaO).
Lakukan sanitasi dengan cara membersihkan serasah daun kering dan ranting-ranting serta rumput gulma yang tinggi secara rutin, pembakaran daun dan ranting kering dianjurkan guna dapat mengasapi pohon dilakukan secara rutin.
Selain pembersihan kebun, berikan pupuk organik berupa kompos dan zat perangsang tumbuh organik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.