JAKARTA, KOMPAS.com - Durian adalah salah satu buah populer yang digemari masyarakat Indonesia. Durian memiliki sensasi rasa yang unik dan aroma khas yang menjadi daya tarik untuk kembali tertantang makan durian.
Dengan demikian, komoditas buah durian menjadi sangat populer dan memiliki peminat fanatik yang cukup banyak.
Akibatnya, harga durian sangat tinggi dan menarik banyak kalangan untuk menanamnya, baik sebagai usaha agribisnis untuk meraih keuntungan maupun untuk menyalurkan hobi.
Baca juga: Penyebab Kualitas Buah Durian Menurun dan Cara Mengatasinya
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Senin (27/2/2023), durian lokal yang beredar di pasaran umumnya merupakan produk buah yang dikumpulkan dari hutan atau campuran plasma nutfah durian liar, bukan merupakan buah yang diproduksi dari kebun yang sengaja ditanam.
Sebab, memang kebun-kebun durian yang dikelola secara intensif masih terbilang sedikit dan relatif baru.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa durian di Indonesia menghadapi masalah pada kualitas buah.
Tiga kasus berkaitan dengan kualitas yang banyak ditemui yaitu buah mengkal (matang sebagian), daging buah lunak dan berair, serta buah yang sebagian dagingnya mengering.
Baca juga: Tips Memilih Bibit Durian Unggul
Permasalahan kualitas buah tersebut diduga akibat dari pelaksanaan budidaya yang belum mengacu pada prosedur budidaya yang baik dan benar.
Durian yang rasanya manis dan berkualitas juga harus memiliki cita rasa lain seperti unsur rasa pahit, gurih, tekstur pulen, aroma yang sedap, dan beberapa kombinasi lain.