JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini ketergantungan petani terhadap pupuk kimia sangat tinggi. Selain itu, efek samping yang ditimbulkan pupuk kimia sangat berbahaya bagi lingkungan maupun hasil pertanian.
Sejalan dengan popularitas budidaya organik yang terjadi saat ini, maka petani harus mengganti penggunaan pupuk kimia dengan menggunakan pupuk organik. Salah satu pupuk organik yang mulai dikembangkan adalah pupuk organik dari tanaman azolla.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (9/3/2023), Azolla microphylla atau yang dikenal dengan azolla adalah tanaman air yang tergolong tanaman paku air mengapung yang dapat bersimbiosis dengan Cyanobacteria (bakteri hijau-biru) dan dapat memfiksasi nitrogen dari udara ke dalam bentuk amonia yang dapat diserap tanaman.
Baca juga: Mengenal Tanaman Azolla yang Bisa Digunakan untuk Pupuk
Karena kemampuannya tersebut, azolla sering dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang dapat digunakan di lahan sawah serta lahan kering sekalipun.
Biomassa azolla dapat dijadikan sebagai pupuk organik sumber nitrogen (N) yang sangat cocok dikembangkan oleh petani karena aplikasinya sangat mudah dan murah.
Penggunaan azolla pada lahan sawah bisa dengan disebar langsung ataupun dibenamkan.
Sebelum digunakan, azolla terlebih dahulu diperbanyak pada kolam. Bibit yang dipakai adalah yang masih muda, yakni umur dua minggu, karena memengaruhi proses produktivitas.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk dari Tanaman Azolla
Setelah jumlahnya cukup, azolla disebar atau dibenamkan di sawah dengan frekuensi empat kali yaitu pada saat pengolahan tanah pertama dan kedua serta saat penyiangan pertama dan kedua. Setelah dibenamkan azolla segar terdekomposisi dan melepaskan hara nitrogen dan hara lainnya.