Hama ini banyak berkembang didataran rendah yang berupa padang rumput atau pesawahan. Beberapa musuh alami belalang adalah Systoechus sp., burung dan laba-laba.
Selain itu patogen seperti Metarhizium anisopliae merupakan musuh belalang. Metarhizium anisopliaemerupakan bahan biopestisida yang sanggup mengendalikan 70 sampai 90 persen hama belalang.
Hama ini biasanya menyerang tanaman jagung manis yang ditanam di lahan sawah. Tikus memakan tongkol muda yang sedang matang susu, umumnya tikus memakan tongkol dari ujung hingga pertengahan pangkal.
Baca juga: Cara Menanam Jagung Manis di Pekarangan Rumah
Pengendalian hama tikus secara organik adalah dengan memburu dan membasmi tikus dari sarangnya.
Di samping hama, budidaya jagung manis tidak terlepas dari serangan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus maupun cendawan. Berikut beberapa penyakit yang sering menyerang tanaman jagung manis.
Gejala penyakit bulai tanaman jagung adalah permukaan daun bergaris-garis putih sampai kuning diikuti dengan warna coklat. Kemudian kerusakan menyerang tongkol.
Penyakit ini bisa menyerang disepanjang musim tanam, namun kasus terbesar menyerang budidaya jagung manis yang ditanam diluar musim atau terlambat tanam. Serangan penyakit ini menyebabkan kerusakan yang besar, bisa menyebabkan kehilangan hinga 100 persen.
Baca juga: Ciri-ciri Jagung Ketan yang Berbeda dengan Jenis Jagung Lainnya
Serangan penyakit bulai bisa dihindari dengan pemilihan varietas benih yang tahan P. Maydis, memusnahkan tanaman terinfeksi, penanaman sesuai musim, dan rotasi tanaman.