JAKARTA, KOMPAS.com - Ganyong merupakan tanaman umbi yang sebenarnya berasal dari Amerika Selatan. Akan tetapi, tanaman ini juga bisa tumbuh di Indonesia.
Tanaman gayong akan tumbuh dengan baik di tanah yang lembap atau ternaungi. Tanaman ini tersebar di dataran rendah hingga tinggi dengan ketinggian 2500 meter di atas permukaan laut.
Dilansir dari Repositori Kementerian Pertanian, Selasa (7/2/2023), berikut cara budidaya gayong yang benar, seperti berikut.
Baca juga: Budidaya Tanaman Uwi, Tanaman Pangan yang Mengenyangkan
Bibit tanaman ganyong bisa diperoleh dari perbanyakan generatif dan vegetatif. Perbanyakan generatif didapatkan dari biji tanaman yang sudah tua.
Sedangkan perbanyakan vegetatif bisa diperoleh dari umbi atau rhizome yang memiliki 1 sampai 2 mata tunas.
Lahan yang akan digunakan untuk menanam ganyong perlu diolah terlebih dahulu sampai gembur. Setelah itu, biarkan tanah terbuka selama 15 hari. Lalu, buat bedengan dan buat lubang tanam sesuai dengan jenis tanah.
Pada tanah liat jarak tanam yang dianjurkan 90 x 90 cm, sedangkan pada tanah liat berat jarak tanam dibuat sekitar 120 x 120 cm. Kemudian, bibit ditanam pada lubang tanam dan tutup dengan tanah.
Baca juga: Tahapan Budidaya Gembili, Bisa Ditanam di Pekarangan Rumah
Penanaman sebaiknya dilakukan di awal musim hujan atau saat ketersediaan air mencukupi untuk menunjang pertumbuhan tanaman.