Sebuah penelitian pada tahun 2006 menunjukkan bahwa kulit leci larut dalam air, dan ekstraknya, bila diperlukan, diberikan kepada tikus yang menderita kanker hati. Ini secara signifikan memperlambat pertumbuhan sel hepatoma manusia dan menekan perkembangan kanker.
Baca juga: 10 Manfaat Strawberry untuk Kesehatan, Bisa Tingkatkan Imun
Sebuah studi serupa juga menghasilkan penekanan kanker payudara. Ekstrak kulit menyebabkan perubahan ekspresi genetik, menyebabkan kematian sel kanker.
Vitamin C dari leci adalah nutrisi yang ramah kulit. Untuk memiliki tekstur yang halus dan warna kulit yang merata, ini adalah sumber utama yang harus dicari, dan leci kaya akan vitamin C.
Selain itu, ekstrak buah leci terdiri dari beberapa polifenol molekul rendah seperti oligonol, katekin, flavonol, dan prosianidin Polifenol bertindak sebagai antioksidan untuk kulit, yang mencegah kerusakan parah pada sel kulit.
Lebih lanjut, mengonsumsi leci secara teratur dalam jumlah kecil membantu mengobati kulit terbakar dan jerawat.
Baca juga: Manfaat Lemon untuk Kesehatan, Redakan Stres hingga Kencangkan Kulit
Meskipun hepatitis B dikendalikan dengan vaksinasi, yang diperlukan untuk menjauhkan virus, menurut banyak penelitian, biji leci telah dikenal sebagai pengobatan paling efektif kedua melawan virus hepatitis B dalam pengobatan herbal.
Buah leci yang berasal dari keluarga Sapindaceae ini kaya akan senyawa polifenol. Kulit buahnya yang berupa cangkang merah dan bijinya bekerja efektif sebagai obat herbal.
Senyawa seperti antosianin, dan tanin datang untuk menyelamatkan dalam kasus penyakit terkait hati, sesuai pengobatan Tiongkok.
Kulit terbakar sinar matahari bisa terasa tidak nyaman, gatal, dan terbakar. Namun, dengan sifat antioksidan leci untuk mengurangi stres oksidatif dan sifat anti-inflamasi, Anda dapat dengan mudah mengucapkan selamat tinggal pada sengatan matahari.