Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Terong Ungu dengan Teknik Sederhana

Kompas.com - 27/07/2023, 21:32 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terong ungu (Solanum melongena) adalah tanaman yang dimanfaatkan buahnya sebagai sayur. Tanaman terong ungu dapat hidup sampai satu tahun dalam sekali tanam.

Tinggi tanaman terong dapat mencapai 160 cm dan ditanam di tanah yang subur dan tanah humus.

Dikutip dari laman Dinas Pertanian Kabupaten Demak, Kamis (27/7/2023), syarat tumbuh tanaman terong yakni beriklim tropis dan dapat di dataran rendah hingga tinggi mencapai 1.200 mdpl. Tanah yang ideal untuk budidaya terong adalah tanah lempung, lempung berpasir, berhumus yang mengandung cukup kandungan unsur hara.

Baca juga: 7 Hama Tanaman Terong dan Cara Mengatasinya

Ilustrasi terong ungu, budidaya terong ungu, menanam terong ungu. SHUTTERSTOCK/ALEKSANDR IVASENKO Ilustrasi terong ungu, budidaya terong ungu, menanam terong ungu.

Selain itu budidaya terong perlu tata laksana air yang baik dengan pH atau keasaman tanah antara 5,6 sampai 7. Suhu optimal pertumbuhan tanaman terong antara 25 sampai 30 derajat celcius.

Berikut cara menanam terong dengan teknik sederhana.

1. Persiapan lahan

Pertama, tanah digemburkan dengan cara dicangkul sedalam 20 sampai 30 cm. Sebelumnya campurkan pupuk kandang dari kotoran ayam dengan menggunakan Trichoderma sp.

Fungsi Trichoderma sp adalah sebagai organisme pengurai, dapat pula berfungsi sebagai agen hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman.

Baca juga: Cara Menanam Terong Ungu Organik agar Rajin Berbuah

Trichoderma sp dapat menghambat pertumbuhan serta penyebaran racun jamur penyebab penyakit bagi tanaman, seperti Rigdiforus lignosus, Fusarium oxysporum, Rizoctonia solani, Fusarium monilifome, sclerotium rolfsii, dan Sclerotium rilfisil.

Trichoderma sp ditambahkan 100 gram ke dalam 20 sampai 50 kg pupuk kandang ayam. Kemudian tebarkan kotoran ayam yang telah dicampur Trichoderma sp sebanyak 5 ton per hektar.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Varietas Tanaman
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Varietas Tanaman
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Varietas Tanaman
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Varietas Tanaman
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh
Revitalisasi Kebun Teh
Tips
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Varietas Tanaman
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Varietas Tanaman
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau