Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Terong Ungu dengan Teknik Sederhana

Kompas.com - 27/07/2023, 21:32 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Ilustrasi menanam terong ungu, budidaya terong ungu. SHUTTERSTOCK/JAHANGIR ALAM ONUCHCHA Ilustrasi menanam terong ungu, budidaya terong ungu.

Setelah itu, dibuat bedengan dengan tinggi 25 sampai 30 cm, lebar bedengan 85 sampai 95 cm, dan jarak bedengan 50 sampai 60 cm.

Permukaan bedengan dibuat melengkung agar mulsa dapat menutupi bedengan dengan rapat.

Baca juga: Cara Menanam Terong Lalap Hijau Organik dengan Mudah

Kemudian pasang mulsa pada bedengan dengan ukuran 110 sampai 120 cm. Mulsa berfungsi untuk menjaga kelembapan tanah, mengendalikan pertumbuhan gulma, mengurangi risiko terhadap hama dan penyakit, serta memantulkan cahaya matahari ke buah atau tanaman agar tetap bersih dari embun dan air hujan.

2. Penyemaian benih terong

Benih yang baik untuk budidaya terong memilki daya tumbuh di atas 75 persen. Dengan benih seperti itu, kebutuhan benih untuk satu hektar mencapai 300 sampai 500 gram.

Sebelum ditanam di lahan terbuka, benih terong sebaiknya disemaikan terlebih dahulu. Wadah semai yang perlu disediakan adalah kotak kayu, atau polybag berukuran 10 x 12 cm berdiameter 5 cm atau gelas bekas air mineral yang sudah dilubangi bagian bawah sisi kiri dan kanan sebanyak 3 sampai 4 lubang.

Masukkan media semai berupa campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 1 : 3 ke dalam wadah persemaian. Bila tanahnya berliat bisa ditambah pasir.

Baca juga: Cara Menanam Terong Hidroponik dan Perawatannya

Sebelum disemai, biji atau benih terong direndam dahulu di dalam air hangat suhu 50 derajat celcius selama 1 jam. Kemudian biji atau benih yang sudah direndam dibenamkan di dalam media semai kotak kayu dengan jarak 1 sampai 3 cm.

Bila menggunakan polybag atau gelas bekas air mineral, biji dibenamkan 1 sampai 2 biji per polybag atau per gelas aqua. Tutup biji dengan lapisan tanah tipis atau kompos.

Biji yang telah dibenam disiram sampai basah kemudian ditutup dengan daun pisang selama 3 sampai 5 hari. Wadah tersebut diteduhkan di rumah persemaian.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Varietas Tanaman
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi
Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia
Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa
Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau