Penyiraman dilakukan setiap hari. Bila bibit terong sudah berumur 6 minggu atau sudah memiliki daun sebanyak 4 sampai 5 helai, bibit tersebut sudah siap untuk ditanam di bedengan.
Baca juga: Cara Budidaya Terong Ungu, Bisa Panen Tiga Hari Sekali
Penanaman dilakukan setelah tanah lokasi bibit sudah disiram terlebih dahulu. Dalam hal ini penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari.
Genangi parit dengan air setinggi bedengan, kemudian kurangi air hingga setengah dari tinggi bedengan. Lubangi mulsa dengan jarak 50 cm x 60 cm.
Masukan bibit yang sudah berumur 25 hari atau sudah berdaun 4 helai ke dalam lubang mulsa. Bila bagian bawah polybag sudah berlubang langsung masukan bibit beserta polybagnya atau dirobek agar akar dapat berkembang ketanah.
Kemudian tutup dengan sedikit tanah dan padatkan.
Baca juga: Begini Cara Panen dan Pasca-panen Terong dengan Benar
Pemupukan dasar dilakukan pada saat olah tanah sebelum bedengan dikerjakan, agar pupuk dasar terpendam dalam bedengan. Komposisinya adalah pupuk phonska 120 kg per hektar, pupuk ZA 150 kg per hektar, dan pupuk phospat 100 kg per hektar.
Pemupukan lanjutan pertama dilakukan pada saat tanaman umur 7 sampai 30 hari setelah tanam (HST), dengan cara mencanpurkan air dan pupuk. Pupuk dikocorkan ke lubang tanaman dengan takaran 200 sampai 250 ml setiap lubang tanaman.
Komposisinya adalah pupuk NPK sebanyak 35 sampai 45 kg per hektar dan insektisida berbahan aktif karbofuran sebanyak 7kg per hektar. Pemupukan ini dilakukan seminggu sekali.
Untuk pemupukan minggu kedua, ketiga, dan keempat sudah tidak memakai insektisida.