Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Terong Ungu dengan Teknik Sederhana

Kompas.com - 27/07/2023, 21:32 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Ilustrasi tanaman terong siap panenShutterstock/Esin Deniz Ilustrasi tanaman terong siap panen

Penyiraman dilakukan setiap hari. Bila bibit terong sudah berumur 6 minggu atau sudah memiliki daun sebanyak 4 sampai 5 helai, bibit tersebut sudah siap untuk ditanam di bedengan.

Baca juga: Cara Budidaya Terong Ungu, Bisa Panen Tiga Hari Sekali

3. Penanaman terong

Penanaman dilakukan setelah tanah lokasi bibit sudah disiram terlebih dahulu. Dalam hal ini penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari.

Genangi parit dengan air setinggi bedengan, kemudian kurangi air hingga setengah dari tinggi bedengan. Lubangi mulsa dengan jarak 50 cm x 60 cm. 

Masukan bibit yang sudah berumur 25 hari atau sudah berdaun 4 helai ke dalam lubang mulsa. Bila bagian bawah polybag sudah berlubang langsung masukan bibit beserta polybagnya atau dirobek agar akar dapat berkembang ketanah.

Kemudian tutup dengan sedikit tanah dan padatkan.

Baca juga: Begini Cara Panen dan Pasca-panen Terong dengan Benar

4. Pemupukan tanaman terong

Pemupukan dasar dilakukan pada saat olah tanah sebelum bedengan dikerjakan, agar pupuk dasar terpendam dalam bedengan. Komposisinya adalah pupuk phonska 120 kg per hektar, pupuk ZA 150 kg per hektar, dan pupuk phospat 100 kg per hektar.

Pemupukan lanjutan pertama dilakukan pada saat tanaman umur 7 sampai 30 hari setelah tanam (HST), dengan cara mencanpurkan air dan pupuk. Pupuk dikocorkan ke lubang tanaman dengan takaran 200 sampai 250 ml setiap lubang tanaman.

Komposisinya adalah pupuk NPK sebanyak 35 sampai 45 kg per hektar dan insektisida berbahan aktif karbofuran sebanyak 7kg per hektar. Pemupukan ini dilakukan seminggu sekali.

Untuk pemupukan minggu kedua, ketiga, dan keempat sudah tidak memakai insektisida.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Varietas Tanaman
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi
Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia
Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa
Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau