Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Getah Kuning Buah Manggis: Penyebab dan Cara Mengendalikannya

Kompas.com - 03/02/2023, 18:20 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Ilustrasi buah manggis.WIKIMEDIA COMMONS/BONNEAU Ilustrasi buah manggis.

Pecahnya saluran getah kuning tersebut disebabkan karena ada suatu masa perkembangan aril dan biji lebih cepat dibandingkan perkembangan kulitnya, sehingga ada tekanan ke kulit buah, serta perubahan tekanan turgor secara tiba-tiba.

Pecahnya saluran getah kuning tersebut ada kaitannya dengan kandungan kalsium di dinding sel.

Baca juga: Cara Membuat Pestisida Nabati dari Buah Bintaro untuk Mengusir Hama

Kalsium berperan penting dalam penyusun struktur dinding sel sebagai Ca-pektat di lamela tengah.

Getah kuning pada bagian luar maupun dalam pada manggis awalnya transparan, tapi, makin lama menjadi kuning dan daging buahnya menjadi bening.

Pada buah manggis yang terserang getah kuning, berat hampir seluruh daging buahnya dilumuri getah kuning, akhirnya, tidak layak dikonsumsi.

Cara mengetahui buah manggis terserang penyakit getah kuning

Untuk mengetahui apakah buah manggis terserang penyakit getah kuning, cara paling mudah adalah dengan merendam di air.

Baca juga: 6 Tahap Menanam Buah Naga di Pot, Bisa Dilakukan di Lahan Sempit

Jika tenggelam, buah tersebut sudah terserang getah kuning, hal ini diduga kerena pemadatan kulit buah. Bentuk buah pun tidak menarik lagi, bahkan tidak layak konsumsi, apalagi untuk dipasarkan.

Penyakit getah kuning pada manggis merupakan gangguan fisiologis tumbuhan akibat pengaruh iklim ekstrim.

Terjadinya ekskresi getah yaitu eliminasi dari produk akhir proses metabolisme tertentu berupa keluarnya eksudat karena penyakit, luka mekanis, atau gangguan fisiologis dalam tumbuhan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com