Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Pembibitan Kentang di Air, Mudah dan Praktis

Kompas.com - 14/03/2023, 18:32 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

Sumber Garden Eco

JAKARTA, KOMPAS.com - Kentang adalah salah satu jenis umbi-umbian yang paling populer di dunia. Umbi ini dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan, bahkan menjadi makanan pokok di banyak negara.

Maka dari itu, kentang menjadi salah satu komoditas yang banyak dibudidayakan. Di Indonesia, kentang banyak ditanam di dataran tinggi karena tanaman ini memerlukan suhu rendah agar pertumbuhan dan produktivitasnya maksimal.

Selain faktor lingkungan, penggunaan bibit yang berkualitas juga akan mempengaruhi hasil panen tanaman ini. Oleh karena itu, pembibitan harus dilakukan dengan baik.

Baca juga: Cara Menanam Kentang yang Benar agar Umbinya Besar

Salah satu teknik pembibitan kentang yang bisa dilakukan yaitu pembibitan dalam air. Bagaimana caranya? Dikutip dari Garden Eco, Selasa (14/3/2023), berikut cara pembibitan kentang di air dengan mudah.

Ilustrasi menanam kentang, budidaya kentang. SHUTTERSTOCK/MADLEN Ilustrasi menanam kentang, budidaya kentang.

Persiapan alat dan bahan

Sebelum melakukan proses pembibitan kentang. Langkah awal yang harus dilakukan yaitu menyiapkan alat dan bahan. Alat dan bahan yang dibutuhkan sangat mudah, dan dapat diperoleh di sekitar rumah seperti gelas plastik, tusuk gigi, pisau, dan umbi kentang.

Pemilihan bibit umbi

Pada cara pembibitan ini, bibit diperoleh dari umbi kentang. Tidak sembarangan kentang yang dapat dijadikan bibit.

Hal ini berkaitan erat dengan pertumbuhan tanaman dan umbi yang nanti akan dihasilkan. Gunakanlah umbi kentang yang sudah tua berumur 30 hingga 40 hari setelah panen.

Baca juga: Cara Menanam Kentang yang Benar, dari Pembibitan sampai Panen

Pastikan terhindar dari hama penyakit, serta berasal dari varietas unggul. Selain itu juga, generasi kentang belum terlalu jauh, gunakanlah umbi kentang G2 ataupun G3.

Pemotong kentang

Agar mendapatkan bibit yang melimpah, maka perlu dilakukan pemotong pada kentang yang akan dijadikan indukan. Bibit kentang yang baru tumbuh memerlukan makanan karena kentang merupakan tanaman umbi-umbian, bibit secara langsung memperoleh makanan dari daging umbi tersebut.

Pemotongan dilakukan paling banyak menjadi empat bagian, supaya bibit masih dapat menyerap makanan. Gunakanlah pisau yang steril agar tidak menularkan penyakit pada bibit.

Baca juga: Masukkan 8 Bahan Ini ke Lubang Tanam Kentang agar Buahnya Besar

Cara meletakan pada gelas

Setelah umbi kentang dipotong menjadi beberapa bagian, umbi lalu ditusuk menggunakan tusuk gigi sebanyak 4 sampai 6 tusuk gigi. Masukan air bersih pada gelas plastik sebanyak 3/4 wadah. Letakan umbi kentang yang sudah ditusuk pada bagian atas gelas dan masukan 1/4 bagian umbi kentang pada air.

Ilustrasi kentang, tanaman umbi yang banyak dijumpaiSHUTTERSTOCK/NEDNAPA Ilustrasi kentang, tanaman umbi yang banyak dijumpai

Panen bibit

Umbi kentang yang sudah diletakan pada air, akan muncul bibit selama 7 sampai 10 hari kemudian. Perawatan yang perlu dilakukan adalah mengganti air secara rutin seminggu dua kali.

Setelah berumur 25 hingga 30 hari, bibit dapat dipanen. Pemanenan bibit dilakukan dengan cara memotong pangkal batang bibit menggunakan pisau steril.

Baca juga: Cara Memperbanyak Umbi Kentang

Pindah tanam

Pindah tanam harus segera dilakukan setelah bibit dipotong. Cara pindah tanam menggunakan bibit ini, mirip seperti cara menanam stek batang.

Siapkan media dari campuran tanah dengan pupuk organik. Masukan campuran tersebut ke dalam plastik polybag, setelah itu buat lubang tanam. Tanaman bibit kentang sebanyak satu tanaman pada setiap polybag.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Mengawal Produksi dan Nilai Ekonomi Cengkih Indonesia

Mengawal Produksi dan Nilai Ekonomi Cengkih Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau